Penumpang pun Dongkol, Belum Tahu Pasti Jam Keberangkatan Pesawat

0

KERUSAKAN landasan pacu di Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, menyebabkan penundaan penerbangan. Penutupan bandara sejak pukul 18.00 Wita akibat terkelupasnya aspal landasan pacu, menyebabkan sedikitnya delapan penerbangan dari Syamsudin Noor yang ditunda. 

TAK hanya itu, 15 penerbangan yang dijadwalkan mendarat di bandara ini, juga terpaksa ditunda. Bahkan, beberapa pesawat terpaksa dialihkan mendarat ke sejumlah bandara lainnya. Salah satunya, pesawat Lion Air dari Jakarta yang semula dijadwalkan mendarat pukul 20.00 Wita.

Salah seorang penjemput penumpang, Tabrani, anaknya yang menumpang pesawat dari Jakarta tersebut, mengaku dialihkan ke bandara di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Tadi sih sempat nelpon, katanya dialihkan ke Balikpapan. Terus rencananya, diterbangkan ke sini, tiba jam sepuluh malam. Tapi ini, sudah lewat jam sepuluh,  belum datang juga,” kata Tabrani yang mengaku menunggu kedatangan lebih dari dua jam.

Sementara, seorang calon penumpang, Eka mengatakan seharusnya dirinya berangkat dengan pesawat Lion Air pukul 20.00 Wita tujuan Balikpapan. Namun, ia mendapat pemberitahuan, penerbangannya ditunda sekitar tiga jam akibat kerusakan landasan pacu. Sayangnya, hingga mendekati pukul 23.00 Wita, ia belum dapat kepastian diberangkatkan. Bahkan, ia mengaku tidak mendapat kompensasi apapun atas keterlambatan ini.

“Barusan tanya di loket informasi, tapi petugasnya juga tidak bisa memberi kepastian. Ya ada dongkol juga sih. Apalagi, kita ada anak bayi. Coba dikasih tahu sebelumnya, ada delay begini, jadi kita tidak cepat – cepat kemari,”  kata Eka ditemui di dekat ruang informasi Bandara Syamsudin Noor.

Beda halnya dengan Eka. Calon penumpang lainnya, Mahayat, mengaku sudah mendapat kepastian. Sayangnya, ia yang harusnya berangkat ke Solo, Jawa Tengah, pukul 17.00 Wita, baru akan diberangkatkan keesokan harinya pukul 05.00 Wita. Itupun, dengan tujuan Yogyakarta, bukan ke Solo sesuai tujuan semula setelah transit di Syamsudin Noor, dari Tarakan, Kalimantan Timur.

Menurut Mahayat, ia sempat masuk ruang tunggu, tapi karena lapar, ia memilih keluar dari ruang tunggu.  “Di dalam, ngga dikasih apa-apa juga. Mending saya keluar, bisa beli makan di sini,” kata Mahayat yang bepergian dengan seorang temannya.

Mahayat mengaku, mendapat penjelasan penerbangannya ditunda karena ada kerusakan pesawat, dan diminta menambah biaya Rp 200 ribu.

Manajer Operasional  dan Umum Bandara Syamsudin Noor, Alfasyah, kerusakan di landasan pacu diketahui sekitar pukul 16.30 wita.  Bentuk kerusakan berupa terkelupasnya aspal di tengah runway seluas 2,35 meter x 3 meter, sedalam 30 centimeter. “Selama perbaikan,  Bandara Syamsudin Noor di tutup selama tiga jam dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00 Wita,” kata Alfasyah.

Terkait kompensasi kepada penumpang, Alfasyah mengaku, pihaknya sudah memberikan makanan ringan. Sedangkan, pembatalan penerbangan yang dilakukan maskapai, hal tersebut di luar tanggung jawab mereka. “Memang ada maskapai yang membatalkan penerbangan. Tapi yang masih beroperasi, sudah diberangkatkan setelah perbaikan selesai dikerjakan,” ujar Alfasyah. (jejakrekam)

 

 

Penulis Deden
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.