Mari Bersama Cegah Anak Tumbuh Pendek

0

MENTERI Kesehatan Nila F Moeloek mengajak masyarakat ikut mencegah stunting atau balita pendek akibat gangguan tumbuh kembang fisik dan otak yang disebabkan kurang asupan gizi.

AJAKAN itu diungkapkannya saat menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kalsel, Rabu (4/4/2018).

Dibeberkannya, data organisasi kesehatan dunia (WHO) di awal 2018 ini, di Indonesia, jumlahnya balita pendek mencapai 7,8 juta dari 23 juta balita atau sekitar 35,6 persen. Padahal target WHO, angka stunting setiap negara harus di bawah 20 persen.

Menurut menkes, selama ini pihaknya sudah bekerja sama dengan instansi lainnya. Misalnya dengan Kementerian Desa. Lewat penggunaan dana desa, diharakan gerakan masyarakat sehat (germas) bisa dilakukan di desa-desa.

Namun, selain kerjasama instansi, masyarakat juga perlu diajak untuk mencegah stunting ini. “Coba kita lihat, ibu-ibu itu selalu ingin langsing. Termasuk saat hamil. Itu ngga bener. Kepada ibu-ibu muda, hamilah yang benar. Harus direncanakan, terus makanannya tetap dijaga, sehingga asupan gizi untuk janinnya tetap terjaga,” kata Nila.

Setelah kehamilan, menurut Menkes, para ibu juga tetap memperhatikan gizi bayinya. Termasuk berusaha memberikan ASI. Upaya-upaya ini, menurut Nila, juga perlu bantuan kaum laki-laki, agar ikut berperan menjaga kesehatan istri dan anak-anaknya.

Menurut Menkes, stunting tak hanya menyebabkan balita tumbuh kembang fisiknya tidak normal, karena panjang tubuhnya tidak sesuai dengan umurnya. Atau kerdil. Tetapi, stunting juga menyebabkan anak-anak yang kurang gizi tersebut pertumbuhan otaknya tidak normal.

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berharap terbangunnya kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang terjadi, termasuk upaya mencegah stunting ini.

Dalam Rakerkesda ini, ada tiga persoalan kesehatan penting yang dibahas. Selain stunting, persoalan lain yang dibahas adalah eliminasi Tuberculosis (TBC) dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi.(jejakrekam)

Penulis Deden & Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.