Ganti Pertambangan dengan Sektor Agraris untuk Tingkatkan Perekonomian

0

WAKIL Gubernur Kalsel Rudy Resnawan mengakui Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan berkontribusi besar dalam memajukan ekonomi daerah, termasuk dalam pengendalian tingkat inflasi.

PERNYATAAN itu diungkapkan Rudy saat memberi sambutan pada serah terima jabatan Kepala BI Perwakilan Kalsel dari Harymurty Gunawan kepada Herawanto di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Senin (2/4/2018).

“Dua tahun terakhir ekonomi Kalsel tumbuh positif. Pada 2015 pertumbuhan ekonomi lebih dari 3 persen, di 2016 lebih dari 4 persen, dan tahun 2017 pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 5,29 persen,” beber Rudy Resnawan.

Diungkapkan mantan Walikota Banjarbaru ini, pertumbuhan ekonomi Kalsel salah satunya ditopang pertambangan, khususnya batubara, yang harganya mulai stabil.

Namun, lanjutnya, Kalsel tidak boleh selalu bergantung dengan hasil alam, sebab banyak negara yang bergantung kepada pertambangan, yang dulunya menjadi daerah yang kaya akan mengalami kemunduran ketika pertambangan menipis.

“Dalam sejarahnya, Kalsel kekuatan utamanya di sektor pertanian dalam arti luas, yakni tanaman pangan, perikanan, dan peternakan. Sektor-sektor ini yang akan menjadi ketahanan ekonomi Kalsel,” tuturnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalsel Herawanto berjanji akan melanjutkan keberhasilan pendahulunya, dan akan mengembangkan sektor keuangan syariah.

Pihaknya akan menggandengkan ekonomi dan syariah secara nasional bekerjasama dengan instansi terkait dan perguruan tinggi, seperti Universitas Lambung Mangkurat dan UIN Antasari.

“Bisa menjadi Center of Syariah Depelopment di Pulau Kalimantan, karena sesuai dengan budaya, sosial, dan kultur masyarakat banua,” katanya.

Herawanto sependapat dengan Pemprov Kalsel yang berusaha mencari komoditas unggulan baru guna meningkatkan sumber perekonomian selain batubara.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.