Foto : Dokumentasi
ADA-ada saja ulah KPUD Tabalong. Hari besar perayaan keagamaan seperti Hari Idul Fitri yang sesuai kalender nasional bakal jatuh pada 15-16 Juni 2018, termasuk dalam masa tahapan kampanye terbuka bagi pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tabalong periode 2018-2023 dengan puncaknya hari pemungutan suara pada Rabu, 27 Juni 2018.
FAKTA ini terungkap ketika Panwaslu Tabalong melayangkan surat rekomendasi kepada KPUD Tabalong agar segera merevisi jadwal kampanye yang telah disusun bagi pasangan calon untuk mempromosikan diri agar dipilih rakyat Tabalong dalam Pilkada 2018.
“Kami minta agar KPUD Tabalong segera melakukan perbaikan serta menyusun ulang jadwal kampanye Pilkada Tabalong 2018. Mereka sepertinya teledor, karena memasukkan hari-hari besar keagamaan dalam jadwal kampanye bagi pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah di Pilkada Tabalong 2018,” ucap komisioner Panwaslu Tabalong, Fahmi Failasopa kepada wartawan, Sabtu (31/3/2018).
Dia juga mengungkapkan pada perayaan Nyepi bagi umat Hindu pada Sabtu (17/3/2018) lalu juga masuk dalam masa kampanye bagi pasangan calon. Lucunya lagi, Fahmi mengungkapkan justru hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 15-16 Juni 2018 juga dimuat sebagai hari-hari untuk berkampanye bagi kedua pasangan kandidat.
“Makanya, kami minta KPUD Tabalong segera melakukan perbaikan. Dalam peraturan, tak boleh ada kampanye di hari-hari besar, terlebih lagi hari besar keagamaan.Masyak, Hari Raya Idul Fitri masuk dalam jadwal kampanye, aneh juga mereka,” cecar Fahmi.
Sementara itu, Sekretaris KPUD Tabalong Suparman mengakui telah menerima rekomendari untuk memperbaiki jadwal kampanye yang tidak tepat, terutama menyalahi aturan berlaku seperti memasukkan hari-hari besar keagamaan dalam masa kampanye Pilkada Tabalong 2018.
“Namun, jadwal yang ada sudah direvisi, bahkan telah diberitahukan kepada semua pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tabalong yang memanfaatkan masa kampanye Pilkada 2018,” tandas Suparman.(jejakrekam)