Foto : Arpawi
PROGRAM Smart City di Kota Banjarmasin hingga kini belum berkembang maksimal, dikarenakan partisipasi masyarakatnya kurang. Keterlibatan masyarakat dinilai masih minim sebab sosialisasi dari Pemkot Banjarmasin sendiri masih kurang gencar.
MENGENAI konsep smart city di Banjarmasin, sebenarnya bukan masyarakat tidak siap atau kecepatan Pemkot. Namun, kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat. Untuk menarik perhatian masyarakat, Kepala Dinas Kominfo Kota Banjarmasin, H Hermansyah berupaya menggelar sosialisasi ke masyarakat diseluruh kelurahan maupun kecamatan di Banjarmasin.
“Nanti, kami akan sosialisasi ke masyarakat. Kami juga a akan cetak brosur untuk menginformasikan dalam memudahkan masyarakat terkait dengan aplikasi tersebut,” ucap Hermansyah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (26/3/2018).
Ia mengatakan pihaknya akan menggandeng salah satu operator telekomunikasi dalam mempromosikan Banjarmasin Smart City guna kemudahan dan dukungan terhadap program yang telah dicanangkan oleh Pemkot Banjarmasin.
“Dalam kerjasama ini, Kominfo Banjarmasin menerapkan sistem pelayanan SMS Gateway untuk memudahkan masyarakat di luar daerah berkunjung ke Kota Banjarmasin. Jadi, SMS Gateway ini teknisnya untuk wisatawan yang datang ke Banjarmasin. Mereka nanti akan mendapat SMS berupa pemberitahuan untuk mengunduh aplikasi ‘ayokebanjarmasin’ melalui playstore di android,” papar Hermansyah.
Mantan Camat Banjarmasin Utara ini mengatakanBanjarmasin Smart City hadir menjawab tantangan perkembangan zaman. Namun, menurut dia, program ini tak mampu berjalan efektif tanpa dukungan dan partisipasi pemerintah maupun masyarakat.
Sejak diluncurkannya Banjarmasin Smart City di Balai Kota Banjarmasin pada 28 Februari 2018, salah satu aplikasi pelayanan ‘ayokebanjarmasin’ yang terkoneksi dengan klotok online, informasi wisata dan kuliner, serta layanan publik ini baru dinikmati kurang dari 200 pengunduh.(jejakrekam)