Karomah Produktif Abah Guru Sekumpul yang Jarang Diketahui

Oleh : Dr Miftahur Rahman El-Banjary

0

SOAL karomah ada yang banyak salah kaprah. Entah karena banyak umat Islam yang belum memahami esensinya ataukah pengetahuan kita tentang itu yang masih terkungkung pemahaman mistik.

KAROMAH berarti Kemuliaan. Ya, karomah bagi perspektif pemahaman orang awam dipahami sebagai kejadian luar biasa diluar akal nalar manusia yang terjadi pada diri seseorang wali Allah yang dikasihi-Nya.

Istilah bahasa Arabnya “Khawariqul Aadat” atau di luar kebiasaan. Syekh Yusuf an-Nabhani menulis secara khusus kitab tentang karomah para wali dalam kitabnya yang menomental yang berjudul  “Jaamie’ Karamatil Aulia.”

Pola sederhana karomah yang biasa dipahami semacam peristiwa ganjil, seperti mampu menghilang, bisa terbang, mampu mempercepat atau memperlambat waktu atau jarak, mampu membagi tubuh dalam waktu yang bersamaan pada tempat yang berbeda.

Namun serapi apa pun kita membuat garis definisi tentang perspektif karomah, pada akhirnya sulit bagi orang awam membuat garis pembeda dengan istilah “Istidraj” atau “Sihir” yang bisa saja dilakukan oleh orang fasik atas bantuan jin atau syetan.

Sebagaimana pernyataan Abu Hasan al-Bashri: “Jika kau menyaksikan ada orang yang mampu terbang di atas udara, maka ketahuilah burung pun mampu melakukannya. Jika kau melihat ada orang yang berjalan diatas air, maka apa bedanya dengan ikan.  Jika kau mampu mengetahui ada orang yang mampu berada sekejap di satu tempat dan menghilang tempat lain, syaitan pun bisa melakukannya. Jangan lah kalian terperdaya! Tapi jika kalian ingin mengetahui hakikat karomah, perhatikanlah keistiqamahannya dalam taat dan berpegang pada syariat Allah.”

Tentu pada narasinya keduanya akan sangat menarik dan memukau dituturkan dalam cerita-cerita heroik. Sementara bagi orang yang berpandangan Islam modern menolak mentah-mentah istilah dan konsep karomah itu sendiri.

Menyikapi perdebatan soal karomah, saya lebih suka mendudukan persoalan karomah itu pada nilai manfaat bagi umat, ketimbang terpukau pada kejadian luar biasa di luar nalar logika yang bagi banyak orang masih ada tataran dialektika.

Karomah atau kemuliaan yang Allah berikan kepada para wali atau hamba-Nya adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan.  Dalil syari’e jelas ada dinarasikan dalam banyak ayat al-Qur’an dan paparan hadits-hadits nabawi.

Namun, karomah tidak selamanya berbentuk kejadian aneh diluar nalar logika.  Karomah bisa saja berbentuk nilai manfaat (ma’nawiyyah) yang nilai manfaatnya masih bisa dirasakan oleh orang-orang yang hidup disekelilingnya atau sesudahnya.

Menunjuk pada salah seorang waliyullah abad ini yang banyak sekali memiliki karomah, yaitu al-Allimul ‘Allamah al-Arifbillah Syekh Zaini Abdul Ghani rahimahullah, tentu saja ada banyak kisah karomah beliau yang dituturkan oleh para pencinta beliau dari mulut ke mulut secara narasi yang menarik.

Namun, dari sekian banyak karomah beliau yang saya pun tak sedikit pun meragukannya, karomah yang menurut saya jarang sekali diyakini sebagai karomah, padahal sisi itu sekali lagi menurut saya merupakan essensi dari karomah yang sesungguhnya adalah nilai manfaat yang beliau perjuangkan semasa hidup beliau, hingga nilai gerakan masif yang beliau wariskan setelah kewafatan beliau adalah tumbuh dan bermunculan fenomena kehidupan perekonomin umat di Sekumpul.

Sebagaimana diketahui pada awalnya kawasan Sekumpul di era tahun 90-an, tak lebih dari hutan belantara yang tak berharga sekalipun. Abah Guru Sekumpul membuka lahan itu dalam komplek kecil yang disebut Regol dan majlis pengajian beliau dinamai “ar-Raudhah”.

Sejak itu, kawasan hutan tak berpenghuni mulai ramai dikunjungi, bahkan menjadikan kawasan itu sebagai kawasan paling elit di masanya. Tak ayal, berkah Abah Guru Sekumpul, kawasan Sekumpul tumbuh menjadi pusat basis ekonomi dengan banyaknya perumahan yang kemudian menjadi pertokoan muslim yang ramai.

Tak terasa 13 tahun berlalu, setelah Abah Guru Sekumpul wafat, meski ada banyak karomah beliau yang dituturkan dan dituliskan, namun ada satu karomah yang tak kalah luar biasanya beliau mampu menghidupi banyak orang yang hidup hari ini dan ekonomi mereka semakin membaik.

Karomah beliau banyak menjadikan orang-orang kaya menjadi shaleh dan orang-orang shaleh menjadi kaya raya manfaat untuk jihad kepentingan agama. Abah Guru Sekumpul bukan penganut sufi yang menganggap dunia sebagai penghalang akhirat. Justru kekayan dunia harusnya dimanfaatkan sebagai jalan mencapai surga dunia akhirat.

Meskipun jasad beliau sudah tersimpan dalam perut bumi, namun roh beliau masih hidup abadi. Kehidupan beliau di dunia menebarkan ilmu dan kebaikan. Kehidupan beliau di akhirat memberikan kesekahteraan dan kemakmuran.

Inilah bukti dari kebenaran karomah yang dituturkan oleh Alquran:  “Janganlah kalian mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah mereka mati, bahkan mereka itu hidup, tapi kalian tidak mengetahuinya…”

 

لا تقولوا لمن يقتل في سبيل الله أم‘ات بل أحياء ولكن لا تشعرون..

Penulis Buku-Buku National Bestseller di Kompas Gramedia, Republika, Motivator Muslim, Entrepreneur. (Dikutip dari Group WA Dakwah An-Nadhlah)

Pencarian populer:100 karomah Abah Guru Sekumpul,https://jejakrekam com/2018/03/25/karomah-produktif-abah-guru-sekumpul-yang-jarang-diketahui/,100 karomah guru,100 karomah guru sekumpul,Apa karomah Guru Sekumpul?,karomah guru sekumpul,Karomah wali jarang diketahui,kisah karomah abah guru sekumpul,Kisah kesaktian abah guru sekumpul

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.