Program Keluarga Harapan Tak Tepat Sasaran?

0

DENGAN banyak program pengentasan kemiskinan yang digulirkan pemerintah, maka sudah seharusnya tingkat kemiskinan di Kalsel menurun.

TAHUN 2018 ini, pemerintah pusat memperluas cakupan kucuran Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) menjadi 10 juta KPM, yang semula hanya 6 juta KPM.

Untuk Kalsel, semula kebagian jatah 54 ribu KPM, meningkat menjadi k112 ribu KPM.

“ Sebelumnya, cakupan PKH ditujukan hanya bagi masyarakat miskin, ibu hamil, dan anak usia sekolah. Kini ditambah untuk masyarakat berusia lanjut dan penyandang disabilitas,” beber Kepala Dinas Sosial Kalsel Adi Santoso.

Perluasan tersebut tetap lebih dulu mengutamakan penerima PKH, kecuali bagi penyandang disabilitas dan disbilitas berat, dibolehkan menerima saluran non tunai PKH seperti tahun lalu, sebesar Rp 1.890.000 per bulan yang dibayarkan 4 tahap dalam setahun.

Namun hal itu belum menjamin ketepatan bagi penerima yang sungguhnya sesuai kategori, seperti masyarakat miskin atau rentan miskin karena belum terdata secara tepat dan valid.

“Datanya terus dilakukan perbaikan agar penyalurannya banar-benar tepat sasaran,” katanya.

Berdasarkan data dasar yangt dikelola Basis Data Terpadu (BDT) mencatat bahwa dari jumlah 1 juta jiwa penduduk di masing-masing daerah di Kalsel terdapat 40 persen penduduk berpenghasilan rendah, yang didalamya juga memuat kategori masyarakat miskin dan rentan miskin.

Sedang perkiraan jumlah masyarakat miskin di Kalsel, sesuai data sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2015, yaitu 194 ribu jiwa. Sedang untuk peningkatan kesejahteraannya, baru dapat terlihat pada sensus penduduk tahun 2020 mendatang, apakah menurun atau meningkat.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.