Berdialog dengan Warga Desa Ipu, Nadalsyah Ditanya Soal Pabrik Karet

0

KAMPANYE dialogis terus dilakoni duet H Nadalsyah-Sugianto Panala Putra. Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Barito Utara disambut warga Desa Ipu, Kecamatan Lahei, Minggu (18/3/2018) untuk memaparkan visi-misi dalam membangun kabupaten itu lima tahun ke depan.

DI HADAPAN warga Desa Ipu, Nadalsyah mengakui program kerja ke depan yang disusun dirinya bersama Sugianto Panala Putra serta 9 parpol pengusung terus disempurnakan.

“Jadi, hampir 20 persen program yang ada masih perlu perbaikan. Makanya, saya meminta saudara Sugianto Panala Putra untuk mendampingi dalam pencalonan kali ini. Salah satunya agar bisa menyerap usulan dari masyarakat jika kembali dipercaya menjadi Bupati Barito Utara,” ucap Nadalsyah.

Menurutnya, 10 persen program akan terlaksana jika nantinya terpilih sebagai kepala daerah pada APBD 2018. Sisanya, 10 persen pada periode berikutnya. “Intinya, program kerja sesuai visi-misi lebih dititikberatkan pada peningkatan perekonomian masyarakat,” cetus Koyem-sapaan akrab Nadalsyah.

Dia mengatakan dengan bermitra dengan Sugianto Panala Putra yang mantan kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, tentu lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat ke depan.

“Karena dekat dengan masyarakat, tentu beliau akan selalu tanggap dalam menyikapi keluhan masyarakat. Makanya, saya memilih Sugianto sebagai pendamping,” ucap Koyem.

Dia mencontohkan hingga sekarang harga karet dari perkebunan rakyat terus melorot, sehingga daya beli masyarakat juga sangat berpengaruh. “Sementara, pemerintah daerah tak bisa berbuat banyak terhadap naik turunnya harga karet, karena tergantung pembeli. Harapan petani karet agar pemerintah daerah segera membangun pabrik karet tentu harus memperhitungkan kemampuan APBD. Sebab, butuh dana yang tak sedikit,” papar Koyem.

Tak hanya itu, menurut pria yang juga berlatar belakang pengusaha ini, harga karet akan naik juga tergantung tingginya permintaan pasar, sehingga hukum permintaan dan penawaran akan berlaku.

“Bila pembeli memiliki stok banyak, tentu harga karet akan murah. Namun, bila pasokannya menipis, seiring itu pula harga karet di tingkat petani akan naik,” pungkas Koyem.(jejakrekam)

 

Penulis Syarbani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.