Bangunan RSUD H Ansari Saleh Gerogoti Keuangan Daerah?

0

PENGAMAT sosial dan kemasyarakatan Anang Rosadi Adenansi menilai konstruksi bangunan RSUD H Ansari Saleh yang bernilai puluhan miliaran itu, belum memiliki keterpaduan untuk mengakomodir fungsi-fungsi layanan secara luas.

SEBALIKNYA, konsep dan desain bangunan yang ada berdampak anggaran negara habis tersedot, sehingga tak hanya merugikan rakyat secara keseluruhan, tapi juga berakibat kerugian berkelanjutan karena perawatan yang memerlukan biaya yang sangat besar, bahkan keuangan rumah sakit turut tersedot dan tak maksimal untuk mengupayakan peningkatan sumber daya manusia.

“Dalam pengamatan kami, sejak pembangunan terdahulu maupun yang dilaksanakan sekarang perlu kiranya dibuka kembali rancangan konstruksinya atau desainnya. Jika perlu dibedah publik dulu,” ujar Anang saat menyerahkan materi berkas tujuan, fungsi, dan pertimbangan pembuatan (masterplan) rumah sakit kepada Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidi fauzie, Kamis (15/3/2018).

Langkah tersebut dilakukan selain untuk kelayakan, juga membuktikan agar prediksi pihaknya selama ini memang berdasar dan beralasan.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini, juga beranggapan pekerjaan pembangunan dengan konsep atau desain yang digunakan saat ini, terlalu boros dari yang seharusnya, dan akibatnya diduga itu disengaja agar pembiayaan menjadi besar sehingga banyak pihak yang “diuntungkan” dari kesengajaan pemborosan biaya tersebut.

“Bagi kami, ini merupakan penggerogotan anggaran yang seharusnya bisa lebih rendah tanpa mengurangi kualitas konstruksi atau desainnya, sehingga tercapai maksud dari sebuah pembangunan,” tegas Anang.

Didampingi rekannya, Rakhmat Nopliardy yang juga mantan anggota DPRD Kalsel, Anang Rosadi mengatakan, hal-hal yang perlu didiskusikan dan dipelajari pada bagian bangunan rumah milik pemerintah provinsi itu adalah pilar selasar yang terlalu rapat dan tanpa makna.

Rahmat Nopliardy menambahkan, konsep konstrusi bangunan yang tidak terintegrasi satu sama lain dapat menghambat optimalisasi layanan rumah sakit kepada pasien. “Dari banyaknya keluhan masyarakat, kami mewakili untuk menyampaikanya ke Komisi IV DPRD Kalsel, sekaligus meminta dewan untuk meninjau semua rumah sakit yang ada di Banjarmasin,” kata Rakhmat.

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidi Fauzie menanggapi masukan tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti apa yang telah disampaikan itu.

“Harapannya untuk peningkatan pelayanan pada masyarakat, baik pelayanan medis maupun sarana-prasarana di rumah sakit. Ini bahan masukan dan akan kami bawa ke rapat internal, selanjutnya akan melakukan peninjauan ke lapangan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.