Pendapatan Kalsel dari Sektor Pajak Kendaraan Meningkat Signifikan

0

DI tengah melemahnya daya beli masyarakat akibat lesunya perekonomian yang terjadi beberapa tahun lalu, ternyata pendapatan pajak daerah Kalsel mengalami peningkatan signifikan.

PENINGKATAN perolehan didorong dua faktor, yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), yang mencapai Rp 346 miliar.

Besaran kenaikan tersebut dinilai cukup signifikan, jika dibanding realisasi pencapaian 2014-2015, yang minus Rp 355 miliar, dan 2015-2016  turun hingga Rp 175 miliar. “Jadi 2017 kita ada kenaikan Rp 346 miliar dan ini jadi trend positif pendapatan kita,” ujar Kabid Pendapatan Pajak Daerah Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, Rustamaji kepada jejakrekam.com, Selasa (27/2/2018).

Menurut dia, peningkatan dua item pajak tersebut dipicu pula membaiknya sektor pertambangan, khususnya di kawasan Batulicin dan Tabalong, yang diiringi pula dengan meningkatnya pembelian kendaraan angkutan besar dan penggunaan bahan bakarnya.

Peningkatan perekonomian Kalsel, lanjutnya, bisa dibuktikan dengan meningkatnya perolehan pajak, baik PKB maupun PBBKB dengan nilai peningkatan sebesar Rp 346 miliar lebih.

“Jadi artinya, pada 2017 lalu perekonomian kita tumbuh di kisaran 0,6 persen. Jadi trend perekonomian kita tahun  2017 bukannya melemah malah sebaliknya,” kata Rustamaji.

Namun begitu, diapun mengakui jika kemampuan daya bayar pajak oleh masyarakat itu melemah. “Untuk itu, Pemprov Kalsel mengeluarkan kebijakan melalui program pemutihan pajak di tahun 2017 lalu,” katanya.

Hasilnya cukup signifikan, karena pemutihan PKB berhasil memperoleh tambahan sebesar Rp 138 miliar, sehingga total pendapatan naik menjadi Rp 774 miliar. “Semoga perekomonian  Kalsel pada 2018 ini, tumbuh lebih baik lagi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Ipik Gandamana

Editor : Andi Oktaviani

Foto : Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.