Desak Kasus Pembacokan Aktivis, LSISK Demo Polda

0

SIAPA pelaku pembacokan dan dalang dari aksi premanisme yang menimpa aktivis anti tambang Usman Pahero di Kotabaru, hingga kini belum berhasil diungkap pihak kepolisian. Bahkan, Ketua Komite Aksi Penyelamatan Kotabaru (Kapak) itu terpaksa harus dirawat ke rumah sakit di Singapura, akibat luka bacok yang dideritanya dalam insiden penyerangan pada Jumat (16/2/2018).

TERGERAK untuk mendorong aparat kepolisian segera mengusut dan membongkar motif pembacokan terhadap Usman Pahero, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK) mendatangi Mapolda Kalsel, Jalan S Parman, Banjarmasin, Jumat (23/2/2018).

Aksi mahasiswa dari UIN Antasari Banjarmasin dan sejumlah kampus ini dimotori Zainul Muslihin. Mereka membentangkan kain putih bertuliskan usut tuntas kasus pembacokan Usman Pahero, segera!#save Usman Pahero serta orasi yang meminta agar negara menjamin keselamatan rakyatnya.

Negosiasi antara pihak kepolisian dengan perwakilan mahasiswa pengunjuk rasa sempat berjalan alot. Awalnya, polisi meminta agar ada empat perwakilan mahasiswa untuk berdialog membahas kasus pembacokan yang dialami Usman Pahero. Namun, Zainul dan kawan-kawan menolak, karena aparat kepolisian harus terbuka kepada publik, bukan menyampaikan masalah itu kepada perwakilan.

Zainul Muslihin pun menilai penanganan kasus Usman Pahero yang menjadi korban pembacokan seperti jalan di tempat. Untuk itu, dia meminta agar Polda Kalsel segera menangkap pelaku serta mengusut pihak-pihak yang mencoba menghambat pengungkapan kasus tersebut.

Di hadapan para pendemo, Direktur Intelkam Polda Kalsel Kombes Pol Bambang Prioandogo menegaskan kasus pembacokan terhadap Usman Pahero telah ditangani pihak Polres Kotabaru. Dia memastikan pihak kepolisian tak tinggal diam dalam mengungkap kasus premanisme tersebut. “Kami sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengungkap kasus ini,” tegas Bambang.

Ia mengakui untuk mengungkap kasus itu sedikit terkendala, akibat tak ada saksi yang melihat kejadian pembacokan yang diinformasikan dilakukan dua orang misterius tersebut. Menurut Bambang, saat ini, pihak Polres Kotabaru telah memanggil 14 saksi untuk dimintai keterangan demi mengungkap siapa pelaku dan motif pembacokan terhadap Usman Pahero. “Kami berharap agar semua pihak bisa bersabar,” ucap perwira menengah Polda Kalsel ini.

Bambang juga meminta dukungan semua pihak dalam mengungkap kasus pembacokan terhadap aktivis Kotabaru, Usman Pahero. Dia pun berterima kasih atas aspirasi dari mahasiswa yang tergabung dalam LSISK sebagai atensi jajaran Polda Kalsel dalam mengungkap kasus premanisme terhadap aktivis Kotabaru tersebut.(jejakrekam)

Penulis : Deden

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Iman Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.