Desakan Pengusutan Kasus Pembacokan Aktivis Menguat

0

USAI diterbangkan dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Usman Pahero, aktivis yang dibacok dua orang misterius hingga mengakibat luka di bagian kepala yang parah, akhirnya tiba di Singapura pada Kamis (22/2/2018).

DIREKTUR Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono yang merupakan rekan seperjuangan Ketua Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (Kapak) Usman Pahero, mengabarkan proses perawatan yang bersangkutan di sebuah rumah sakit di Singapura.

“Mohon doanya, Bang Usman Pahero sudah di Singapura. Sekarang lagi dalam proses operasi dari pukul 08.00 malam (20.00 Wita), yang diperkirakan akan selesai pada pukul 12 malam (24.00 Wita),” tulis Kisworo Dwi Cahyono dalam group WA yang beranggotakan para aktivis, jurnalis dan pegiat gerakan sipil, Kamis (22/2/2018).

Sebelumnya, Kepala Ombudsman Perwakilan Kalsel Noorhalis Majid juga mengungkapkan berdasar hasil rekam medis, sesuai dioperasi tim dokter Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, ternyata ada gumpalan darah di bagian kepala Usman Pahero yang harus segera dibuang.

Darah beku itu dikhawatirkan akan mengganggu sistem syaraf mata dan organ lainnya di kepala, sehingga kesembuhan sedia kala tak bisa dinikmati Usman Pahero. Atas rujukan tim dokter Rumah Sakit Sari Mulia akhirnya disarankan segera ditangani di rumah sakit Singapura dengan peralatan yang lebih canggih lagi.

Sementara itu, desakan agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas pelaku pembacokan Usman Pahero juga disuarakan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming. Menurut Mardani, dengan secepatnya polisi meringkus pelaku, sehingga tidak menimbulkan tanda tanya di belakangnya. “Apalagi, Pak Usman Pahero merupakan aktivis yang konsen terhadap masalah lingkungan,” ucap Mardani H Maming, belum lama tadi.

Senada itu, Wakil Bupati Kotabaru Burhanuddin juga mengaku tak berani berspekulasi terhadap motif pembacokan orang misterius kepada Usman Pahero. “Saya juga menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini,” kata mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Desakan juga disuarakan para aktivis dan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK). Mereka akan menggelar aksi di depan Mapolda Kalsel pada Jumat (23/2/2018) sekitar pukul 09.00 Wita. Agenda aksi mahasiswa LSISK itu adalah menuntut agar Kapolda Kalsel segera mengusut tuntas kasus pembacokan terhadap Usman Pahero, serta stop kriminalisasi terhadap para aktivis.(jejakrekam)

Laporan Tim Jejakrekam.com

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.