Demi Adipura, Kawasan Eks Pasar Kupu-Kupu Ditata

0

ANGGOTA Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Abdul Gaffar mengingatkan demi meraih piala Adipura, justru Balai Kota mengabaikan rasa kemanusiaan. Komentar legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berkelindan dengan rencana pembongkaran gudang dan tempat pedagang di kawasan Jalan Bank Rakyat, Kelurahan Kertak Baru Ulu atau kawasan eks Pasar Kupu-Kupu.

ABDUL Gaffar yang juga Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banjarmasin ini mengatakan menata kota juga tak boleh justru menggusur mata pencaharian masyarakat.

“Makanya, perlu kebijakan yang bijak. Jadi, satu sisi tata kota bisa dilakukan, namun tidak menggusur mata pencaharian orang. Jangan sampai hanya karena gengsi dan demi mempertahankan Adipura Kencana, justru rakyat yang menderita,” ucap Abdul Gaffar kepada jejakrekam.com, Senin (19/2/2018).

Sementara itu, pada Rabu (14/2/2018) lalu, Satpol PP Kota Banjarmasin sudah merencanakan pembongkaran gudang dan kios di sepanjang Jalan Bank Rakyat, tepatnya di belakang Gedung Bank Mandiri. Di kawasan Pasar Kupu-Kupu Banjarmasin itu dianggap tak tertata, bahkan bisa menghalangi Banjarmasin meraih Piala Adipura Kencana.

“Dari hasil rapat mediasi dengan perwakilan pedagang barang dan besi bekas, telah disepakati akan dilakukan penataan. Terutama, agar bangunan yang berada di bahu jalan itu segera ditertibkan,” cetus Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Hermansyah.

Dari data Satpol PP Banjarmasin, terdapat 10 buah tempat terdiri dari satu warung pedagang makanan dan 9 gudang penyimpanan barang bekas. “Setidaknya, dalam bulan Maret 2018 ini sudah bersih, karena tim penilai Adipura akan segera turun. Namun, kami belum tahu, tim akan turun ke kabupaten dan kota yang mana terlebih dulu,” cetus Hermansyah.

Sedangkan, perwakilan pedagang besi dan barang bekas, Eko Dian Basuki berharap ada solusi terbaik agar penataan kawasan itu, tak menggusur mata pencaharian mereka yang sudah berlangsung hampir 20 tahun itu.

“Memang, kami tak punya legalitas terkait kepemilikan lahan. Namun, pertanyaannya mengapa baru sekarang mau digusur? Usaha ini sudah turun temurun kami geluti dari orangtua,” kata Eko Dian Basuki.

Dia pun mengaku pasrah, jika nantinya adalah surat peringatan kedua yang dilayangkan Pemkot Banjarmasin, terkait rencana penataan kawasan itu demi menjaga citra ibukota Provinsi Kalimantan Selatan sebagai peraih triple trofi Adipura Kencana.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Ahmad Husaini

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.