Kinerja Menonjol, LPJK Kalsel Masuk 10 Besar Nasional

0

KINERJA Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) se-Indonesia rentang waktu 2017 dinilai tim khusus yang dibentuk LPJK Pusat. Hasilnya, LPJK Kalimantan Selatan masuk dalam 10 besar, lembaga yang dinilai kinerjanya baik dari 34 provinsi se-Indonesia.

ADA tiga bobot yang jadi kriteria penilaian dalam mengukur kinerja LPJK, yakni bidang A menyangkut organisasi dengan dengan bobot 25 persen hingga terendah. Kemudian, bidang B pencapaian layanan LPJK  dengan urutan bobot tertinggi 60 persen, serta bidang C menyangkut pendanaan dan pertanggungjawaban dengan bobot 15 persen.

Pembobotan juga disesuaikan dengan tingkat kedewasaan organisasi LPJK, menyangkut pelayanan kepada masyarakat, terutama layanan pendidikan dan latihan, dan layanan penelitian dan pengembangan.

Secara keseluruhan, nilai tertinggi adalah LPJK DKI Jakarta dengan poin 87,2, dan terendah adalah Bangka Belitung (Babel) hanya 40,2. Untuk bidang B, nilai tertinggi adalah DKI Jakarta (51,0), dan terendah Sulawesi Barat (17,0). Sedangkan, bidang A, nilai tertinggi diraih LPJK Kalimantan Selatan dengan poin 24,7 bersama Jawa Timur, dan terendah Bengkulu. Sedangkan, DKI Jakarta juga meraih nilai tertinggi dalam bidang C.

Ketua LPJK Provinsi Kalimantan Selatan Subhan Syarief mengungkapkan prestasi dalam setahun dalam penilaian kinerja cukup membanggakan. Hal ini, menurut dia, membuktikan jika seluruh komponen yang ada di LPJK bergerak sesuai koridor.

“Untuk titik-titik lemah, tentu kami akan segera benahi. Apalagi, dari empat kasta penilaian, Kalsel sudah berada di atas rata-rata atau baik. Apalagi, dari tiga bidang yang dinilai, LPJK Kalsel bisa meraih prestasi yang berada di 10 besar. Prestasi ini harus bisa ditingkatkan dalam tahun kerja 2018 ini,” ucap Subhan Syarief  kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (12/2/2018).

Menurut kandidat doktor Universitas Islam Sultan Agung  Semarang, kinerja LPJK Kalsel juga tergantung dengan hubungan yang harmonis dengan organisasi profesi, khususnya para pelaku jasa konstruksi di Kalsel. “Termasuk, tentu misi LPJK untuk menciptakan tenaga ahli dan tenaga terampil yang bersertifikat, akan terus kami galakkan. Apalagi, Kalsel juga termasuk dalam wilayah yang dikembangkan Kementerian PUPR, seperti saat pelatihan tenaga terampil di kawasan Gambut, Kabupaten Banjar,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Fahriza

Editor   : Fahriza

Foto     : Dokumentasi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.