Ketua IndoCEISS Kalsel Raih Gelar Doktor Ilmu Komputer  

0

KETUA IndoCEISS (Indonesian Computer Elektronics and Instrumentation Support Society) Kalimantan Selatan Muhammad Syaukani, ST, M.Kom., M.CS menjalani sidang promosi doktor (Sidang tertutup) di Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada pada Senin 5 Feberuari 2018.

BERTINDAK sebagai majelis penguji dalam sidang promosi doktor ini diantaranya adalah Prof Dr  Triyono, SU., selaku Dekan FMIPA UGM dan Ketua Sidang. tim promotor/pembimbing: Prof. Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D., Prof dr Hari Kusnanto, Dr.PH., Prof Drs Suryo Guritno, M.Stats, Ph.D. dan tim penguji terdiri Anny Kartika Sari,S.Si,M.Sc, Ph.D, Afiahayati, S.Kom, M.Cs, Ph.D Eng, Prof dr Yati Soenarto, Sp.A(K),Ph.D, Dr Sri Kusumadewi, ST MT, dan Drs Retantyo Wardoyo, M.Sc, Ph.D.

Sidang dalam rangka diperolehnya Gelar Doktor Ilmu Komputer dilakukan Muhammad Syaukani dengan Disertasi.  “Ya, judul desertasi yakni Pemodelan Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Klinis Sebagai Alat Bantu Diagnosis Pasien ISPA.” ucap Muhammad Syaukani ketika dikonfirmasi jejakrekam.com, Rabu (7/2/2018).

Dalam disertasinya Muhammad Syaukani meneliti tentang permasalahan yang terjadi instalasi gawat darurat untuk penanganan kegawatdaruratan pasien ISPA, karena masih ditemui kasus pasien yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat, dikarenakan dokter jaga tidak berada di tempat dan keterbatasan pengetahuan seorang perawat. Oleh karena itu diperlukan media yang dapat membantu tenaga medis dalam melakukan pekerjaan dibidang kesehatan dengan cara memanfaatkan sistem berbasis komputer dalam melakukan pengambilan keputusan.

Ide dasar penelitian ini adalah, bagaimana mengembangkan sebuah model sistem pendukung keputusan kelompok klinis sebagai alat bantu diagonisis ISPA dari tahap proses identifikasi presumtif pada screening sampai dengan diagnosis kerja. Penelitian ini mengembangkan model sistem pendukung keputusan kelompok klinis sebagai alat bantu diagnosis ISPA dengan mengintegrasikan Case Base Reasoning (CBR) dan Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK). CBR digunakan untuk menyelesaikan tahap identifikasi presumtif pada screening dan SPKK digunakan untuk menyelesaikan tahap diagnosis kerja. Selain itu juga mengembangkan sebuah metode TOPSIS yang diberi nama metode Extended TOPSIS yang digunakan untuk melakukan proses perangkingan alternatif keputusan. Pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai sensitivitas pada hasil perangkingan altenatif keputusan. (jejakrekam)

 

Penulis : Afdi

Editor   :  Afdi Achmad

Foto     :  Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.