Rumuskan Arah Pembangunan Kalsel di 2019

0

TAHUN 2018 baru memasuki Bulan Februari, dan tahun 2019 juga masih cukup lama. Kendati demikian, rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Pemprov Kalsel 2019 sudah mulai disusun melalui Forum Konsultasi Publik di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Selasa (6/2/2018).

MESKI  tidak disusun secara mendetail, namun gambaran umum pembangunan  2019 sudan dirumuskan. Pada perumusan itu, tidak hanya melibatkan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) lingkup pemprov, namun juga dari unsur akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.

“Forum ini merupakan tahapan dari rangkaian penyusunan rancangan pembangunan jangka menengah daerah  (RPJMD). RKPD sudah disusun, yakni berisi gambaran umum kondisi daerah,” kata Pelaksana harian Sekertaris Daerah Provinsi Kalsel, Siswansyah.

Ia menambahkan, 2018 merupakan tahun  ke-tiga dari pencapaian target pembangunan yang dikukuhkan dalam RPJMD Kalsel 2016-2021. Dalam jangka waktu 3 tahun ini, pemprov telah melaksanakan pembangunan yang didanai  APBD. Kepada Kepala SKPD, lanjutnya, diwajibkan untuk mengevaluasi program masing-masing dari masa 3 tahun yang telah berjalan dari 2016.

“Kepala SKPD diharapkan dapat mengevaluasi apakah dalam waktu tiga tahun ini telah dicapai sasaran yang telah ditetapkan. Apakah masing-masing SKPD telah berkonstribusi terhadap pencapaian RPJMD Kalsel,” ucap Siswansyah.

Melalui evaluasi, sambungnya, maka di tahun 2019 bukan hanya sekadar usulan. Melainkan betul-betul hasil dari kajian. Berkait hal itu, seluruh kepala SKPD diharapkan dapat menyampaikan usulan kegiatan 2019 yang terfokus pada pencapaian RPJMD.  “Dalam tahun  ke -empat ini, usulan-usulan itu agar diperhatikan untuk kontinuitas pembangunan di Kalsel, “ kata plh sekdaprov ini.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira menambahkan, salah satu pencapaian pembangunan di Kalsel adalah meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Pada tahun awal, IPM berada pada angka 67, 63. Kemudian terus meningkat pada 2016 yakni 68,88 , tahun 2017 menjadi 69, 5 dan di 2018 dengan target capaian 70,13, serta 70,75 di tahun 2019.

Fajar menyebut, pada tahun 2019 mendatang fokus pembangunan tidak lagi dititikberatkab pada bidang pertambangan. Beberapa sektor yang didorong pengembangannnya adalah sektor perdagangan, pariwisata, pertanian, dan industri.

“Kita mendorong sektor lain selain tambang. Dari data yang ada, tenyata sektor lain yang mengalami kenaikan diantaranya adalah perdagangan dan  pertanian. Karena pada tahun 2014 dan 2015 ketika kita mengandalkan sektor pertambangan, pertumbuhan ekonomi kita jatuh. Penyebabnya adalah turunnya harga komoditas tambang yang dipengaruhi ekonomi dunia, yakni harga minyak dan batubara turun,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis  :Sayyidil Ahmada

Editor    :Fahriza

Foto      :Sayyidil Ahmada

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.