Mawardi Verifikasi Ijazah SMA, Nafiah Verifikasi Gelar Doktor

0

TAHAPAN demi tahapan harus dilalui para bakal calon Bupati-Wakil Bupati Kapuas periode 2018-2023 untuk ditetapkan sebagai kontestan Pilkada 2018 di salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah ini.

USAI mendaftarkan diri pada 8-10 Januari 2018, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (medical check-up), tes anti narkoba serta tes psikologis di RSUD Doris Slyvanus Palangka Raya.  Kemudian, penyelenggara Pilkada 2018, dalam hal ini KPUD Kapuas pun pada Kamis (18/1/2018) lalu telah mengumumkan hasil verifikasi terhadap berkas pencalonan para kandidat.

Termasuk, Muhammad Mawardi yang merupakan senator DPD RI serta mantan Bupati Kapuas ini diperintahkan KPUD  agar segera memverifikasi ijazah SMA-nya di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Mawardi sendiri berduet dengan Wakil Bupati Kapuas petahana, Muhajirin dalam menatap suksesi 2018 ini.

“Memang, SMA Kotabaru pernah terbakar. Namun, kami telah mendapat keterangan asli dari sekolah yang menyatakan Muhammad Mawardi merupakan alumnus sekolah itu,” ucap kuasa hukum Mawardi-Muhajirin, Indriyanto kepada jejakrekam.com di Kuala Kapuas, Selasa (24/1/2018).

Menariknya, HM Nafiah Ibnoor yang menjadi pendamping Bupati Kapuas petahana, Ben Brahim S Bahat juga diberi dua opsi oleh KPUD Kapuas untuk meminta pengesahan ijazah doktornya ke Kementerian Agama RI. Atau opsi kedua, Nafiah harus melakukan perubahan seluruh dokumen yang mencantumkan gelar doktor.

Hal ini berdasar hasil verifikasi KPUD Kapuas yang mengungkapkan kampus atau universitas tempat Nafiah melangsungkan kuliah program doktor itu dikabarkan tak mengantongi izin Kementerian Agama.

Sementara itu, pengamat politik Ziburrahman menegaskan sudah sepatutnya para bakal calon kepala daerah-wakil kepala daerah bisa membuktikan dokumen yang mereka sertakan adalah asli.

Disinggung soal ijazah doktor Nafiah, Ziburahman mengatakan tetap bisa dipastikan lolos sebagai peserta Pilkada Kapuas 2018. Namun, menurut dia, dalam  menilai sosok calon pemimpin tentu penting menakar dan mengukur integritasnya. “Integritas ini sangat penting bagi calon pemimpin. Kalau mereka tak bisa menunjukkan, mau di bawa ke mana demokrasi kita,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Reja Fahlevi

Editor   : Didi GS

Foto     : Kalimanthana

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.