Khofifah Ingatkan Bahaya Narkoba dan Maraknya LGBT

0

HUBUNGAN historis Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan Nahdlatul Ulama (NU) tak bisa terpisahkan. Sosok Dr KH Idham Chalid yang merupakan Ketua Umum PBNU selama 28 tahun sejak 1965-1984 merupakan tokoh berdarah Amuntai serta pendiri Ponpes Rasyidiah Khalidiyah (Rakha) adalah sang perekat. Bahkan, Muktamar NU ke-11 di Banjarmasin pada 1936 atau 9 tahun sebelum kemerdekaan RI menjadi catatan sejarah tak boleh terlupakan.

TAK mengherankan, jika Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar  Parawansa pun datang jauh-jauh dari Surabaya ke Amuntai. Mantan Menteri Sosial yang kini menjadi calon Gubernur Jawa Timur ini menghadiri Silaturahmi Muslimat NU yang berlangsung di  Aula Dr Idham Chalid, Amuntai, Selasa (23/1/2018).

Saat membuka Silaturahmi Muslimat NU, Khofifah pun mengingatkan bahaya narkoba yang tengah menyasar anak-anak usia dini yang duduk di bangku TK dan SD. “Narkoba ini dibuat dalam bentuk permen dan makanan anak-anak sehingga dijual murah dan terjangkau harganya bagi anak-anak. Makanya, saya mengajak seluruh elemen NU berjuang di lini terdepan dalam memerangi narkoba,” ucap Khofifah.

Untuk menjalin silaturahmi, Khofifah didampingi Bupati HSU H Abdul Wahid, Penasihat Muslimat NU Hj Anisah Rasyidah Wahid serta rombongan berkunjung ke kediaman ulama berpengaruh di Hulu Sungai, KH Asmuni yang terkenal dengan sebutan Guru Danau. Perbincangan cukup hangat terjadi di antara para tokoh Muslimat NU dengan Guru Danau.

Sementara itu, Penasihat Muslimat NU HSU, Hj Anisah Rasyidah pun mengajak agar Muslimat NU terus mengasah kepedulian dalam menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan seperti narkoba dan kenakalan remaja.

Begitupula, Ketua PW Muslimat NU Hj Murniayati mengaku senang dengan kehadiran Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang cukup sering berkunjung ke Kalsel. “Semoga begitu menjadi Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah tetap sering datang ke Kalsel. Apalagi, beliau juga sering berkunjung ke Amuntai, karena daerah ini merupakan tempatnya tokoh NU, KH Idham Chalid,” katanya.

Dia pun mengatakan arahan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa akan dijalankan  seperti mengantisipasi perkembangan zaman dan penyimpangan sosial seperti maraknya aktivitas LGBT.

“Sekarang, keberadaan LGBT mulai dianggap biasa. Ini jelas membahayakan tatanan sosial dan menghancurkan peradaban.  Makanya, mari kita bekali generasi muda kita dengan iman dan takwa. Sekarang, generasi sekarang disebut generasi Z, maka harus menggunakan perkembangan teknologi untuk dakwah dan hal-hal yang positif bagi mereka,” ucap Murniayati.(jejakrekam)

Penulis : M Yusuf

Editor   : Fahriza

Foto      : M Yusuf

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.