KEPALA Dinas Sosial Kalsel Adi Santoso mengatakan, Kemensos RI menetapkan jumlah alokasi program bantuan sosial beras sejahtera (rastra) 2018 sebanyak 149 ribu lebih keluarga penerima manfaat (KPM) untuk Kalimantan Selatan.
“JADI, alokasi tahun 2018 sama dengan 2017, sesuai surat Kemensos RI No 4 Tahun 2018 tentang perubahan jumlah keluarga penerima manfaat (kpm),” ujar Adi Santoso kepada wartawan, Rabu (17/1/2018).
Menurutnya, penyaluran kepada keluarga penerima manfaat harus tersampaikan tanggal 25 setiap bulan berjalan. “Jadi tanpa biaya tebus, dan hanya menerima 10 kg/kpm setiap bulan,” katanya saat didampingi sejumlah stafnya.
Kualitas medium beras yang disalurkan oleh Bulog sampai ke tingkat kecamatan/kelurahan/desa. “Ya, tahun 2017 besarnya 15 kg/kpm,” ucap Adi Santoso.
Rencananya pada Januari 2018, Gubernur Kalsel akan melakukan launcing penyaluran rastra ke kpm. “Kami menyiapkan agar Gubernur Kalsel bisa melauncing penyaluran rastra,” ucapnya. Sedangkan di Banjarmasin, terdapat 17 ribu lebih KPM terbanyak di 13 kabupaten/kota. “Ranstra (beras sejahtera) dengan kualitas kelas medium untuk masyarakat sangat baik,” tandas Adi Susanto.
Problem di lapangan, sambungnya, bisa dapat teratasi, sebab ada yang belum menjadi mendapatkan ranstra, maka pemerintah kabupaten/kota mampu menutupi kekurangan.
Sementara itu, pemerintah juga akan menyalurkan Rp 110 ribu per bulan bagi KPM penerima bantuan non tunai pangan untuk menambah lauk pauk, minyak goreng, dan lainnya.
Kepala Bulog Divre Kalsel Dedi Supriadi mengakui, beras sejahtera (rastra) sangat tersedia untuk alokasi kpm di Kalimantan Selatan. “Pagu beras sejahtera (rastra) untuk pakir miskin sebanyak 1.500 ton dengan 149 ribu lebih kpm, dan biaya dari kelurahan/desa ke rumah ditanggung pemerintah setempat. Kami hanya mengantar rastra sampai di keurahan/desa, atau kecamatan. Pengadaan menggunakan beras lokal, yang mediim saja,” kata pria asal Cirebon Jawa Barat ini.(jejakrekam)
Penulis : Economics
Editor : Afdi Achmad
Foto : Fokus Batulicin