Air Turun dari Pegunungan, Kota Barabai Dikepung Banjir

0

BARISAN pegunungan Meratus yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tak ditambang saja, kini dampak lingkungan berupa banjir kiriman sudah dirasakan warga Kota Barabai dan sekitarnya. Apalagi, jika nantinya, Kabupaten HST di era Bupati Abdu Latif yang kini tersandung kasus suap fee proyek RSUD Damanhuri itu nantinya diizinkan adanya pertambangan batubara atau perkebunan sawit.

“BARABAI banjir lagi. Ini saja tidak ada pertambangan di HST, apalagi jika nantinya pertambangan diizinkan, apa jadinya Banua ini,” postingan Yunie Azha Lhagge, dalam akun facebooknya di Group Habar Banua 6+ yang memantik komentar beragam dari warganet, Minggu (7/1/2018).

Untuk memperkuat argumennya, Yunie pun memposting beberapa foto suasana banjir yang kini mengepung Kota Barabai, ibukota Kabupaten HST yang menyebar di berbagai tempat, khususnya di pusat-pusat keramaian publik.

Warga Barabai, Elly Abdul Khair mengakui air sudah menyebar ke banyak tempat, seperti di kawasan Masjid Agung Riyadusshalihin, bahkan ada beberapa rumah juga turut terendam. “Saya baru pulang dari Banjarbaru, begitu sampai ke Barabai, ternyata sudah banyak yang ‘kecalapan’. Padahal, pada bulan Desember 2017 lalu, curah hujan juga cukup tinggi, tapi Kota Barabai tak kebanjiran,” ucap Elly kepada jejakrekam.com, Minggu (7/1/2018).

Ia mengakui rumah ibunya di Jalan Pangeran Antasari, Barabai juga turut diserbu air. Namun, menurut Elly, biasanya air yang mengendap dan merendam beberapa ruas jalan dan pusat pertokoan itu akan cepat surut, karena di kawasan Alun-Alun Kota Barabai itu berdekatan dengan sungai. “Tapi, karena hujan cukup sering, akhirnya air tumpah ruah di sana-sini,” ucap Elly.

Sedangkan, Khairuddin, warga Barabai lainnya justru menduga air yang menyerbu Kota Barabai itu akibat tingginya curah hujan di daerah pegunungan Meratus. “Kami biasanya melihat, kalau hujan terus menerus di daerah pegunungan, maka air akan turun yang mencapai Kota Barabai. Apalagi, sudah berlangsung sejak hari Jumat, dan malam Minggu yang cukup deras. Hasilnya, ya seperti sekarang, Barabai dikepung banjir,” ucap Udin, sapaan akrabnya.

Dia menunjukkan beberapa kawasan Pusat Perbelanjaan Pasar Lama Murakata, Pasar Tiga, depan Taman Siring Juwita yang berdekatan dengan Sungai Barabai juga kebanjiran. Tak hanya rumah warga, perkantoran, pasar dan pertokoan, beberapa sekolah pun turut diserbu banjir.

Untuk itu, dia berharap agar Pemkab HST segera mengambil tindakan, khususnya dalam pembenahan sistem saluran air (drainase), sehingga air yang datang dari gunung atau akibat curah hujan tinggi bisa segera teraliri ke sungai-sungai yang ada di Kota Barabai.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi GS

Foto      : Istimewa

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.