17 Februari, Program Smart City Banjarmasin Beroperasi

0

GAUNG smart city begitu menggema di Indonesia, juga merambah Banjarmasin. Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini pun menargetkan pada 17 Februari 2018 nanti akan meluncurkan Smart City Commad Center Banjarmasin yang berpusat di Balai Kota, Jalan RE Martadinata Banjarmasin.

DI INDONESIA, ada beberapa kota besar yang telah menerapkan konsep kota cerdas (smart city), yakni Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Balikpapan, dan lainnya. Layanan kota pintar ini pada esensinya mencakup teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan dengan inovasi baru. Tentu saja, konsep ini akan menjadi daya tarik kota itu sendiri.

Apa saja fasilitas smart city itu? Pertama, tentu saja perumahan dan gedung perkantoran dengan sistem smart metering dan smart building, dalam mengontrol lahan dan bangunan yang ramah lingkungan. Lalu, pengelolaan sumber daya alam yang ramah, khususnya dari sumber energi terbarukan, sepeti air, angin, sampah dan lainnya.

Konsep kota cerdas ini juga untuk teknologi informasi dan telekomunikasi dalam penyediaan layanan kesehatan jarak jauh, sehingga pasien tak perlu meninggalkan tempat tinggalnya dalam mendapat pelayanan kesehatan dasar. Terakhir, tentu saja bidang pendidikan dan kebudayaan dengan teknologi modern.

Lantas bagaimana dengan Banjarmasin? Walikota Ibnu Sina pun menegaskan untuk pusat kontrol yang berada di Dinas Komunikasi, Informatika dan Stastik Kota Banjarmasin, maka Banjarmasin Commad Center itu akan menjadi pusat dalam penerapan teknologi kekinian dalam memberi akses pelayanan bagi masyarakat kota.

“Rencananya, bekas Kantor Kominfo Banjarmasin yang masih akan digunakan sebagai tempat Banjarmasin Command Center. Saat ini, sedang dipersiapkan sarana dan prasarana berbasis IT,” beber Walikota Ibnu Sina kepada wartawan, Selasa (2/1/2018).

Untuk program Smart City Banjarmasin, diakui Ibnu Sina selama ini masih parsial atau terpisah-pisah, sehingga tidak terpusat. Dia mencontohkan untuk pelayanan perizinan akan terkoneksi seluruh di jajaran dinas dan instansi terkait, khususnya pelayanan berbasis online.

“Sebetulnya, pelayanan berbasis online  yang menjadi bagian dari program smart city di Banjarmasin sudah berjalan. Contohnya, dari perizinan online, kecamatan online dengan Disdukcapil, pariwisata online, lapor di Humas Pemkot Banjarmasin yang akan ditambah dengan bahasa Banjar Pepadah,” tuturnya.

Bahkan, Balai Kota juga telah memasang empat unit CCTV di Taman Kamboja, Patung Bekantan, Tugu 0 Kilometer dan nantinya tinggal dikoneksikan. “Kami berencana menambah pemasangan CCTV di tempat umum sebagai langkah awal. Bahkan, pihak Polda Kalsel juga akan memberi transfer informasi kawasan rawan macet di Command Center Banjarmasin, sehingga bisa diketahui dengan mudah kawasan yang macet lalu lintasnya,” tutur Ibnu Sina.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini mengakui program yang berjalan di Banajrmasin mencontoh apa yang diterapkan Kota Bandung, lewat Bandung Command Center di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Informasi Pemerintahan Dinas Kominfo Kota Bandung.  “Jadi, semua akan serba digital dan online dalam pengelolaan pelayanan masyarakat di ratusan SKPD di Pemkot Bandung,” ujar Ibnu Sina.

Senada itu, Kepala Dinas Kominfo dan Statitik Kota Banjarmasin, Hermansyah memastikan ke depan akan dilakukan penguatan sinyal internet gratis di kawasan publik, seperti Taman Kamboja dan Menara Pandang Siring Tendean. “Kapasitas atau bandwidth internet yang nantinya disediakan Telkom cukup besar. Namun maksimal pemakaiannya nanti setelah jam kerja sekitar pukul 17.00 Wita, ” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Sayyidil Ahmada

Editor    : Didi G Sanusi

Foto      : Kemeninfo

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.