Obor Kebangsaan Kompak Dinyalakan di Mapolda Kalteng

0

INDAHNYA toleransi dalam perbedaan. Pesan ini disampaikan dalam Perayaan Natal Kebangsaan yang diikuti ribuan masyarakat Bumi Tambun Bungai dari berbagai lintas agama dan budaya, di halaman Mapolda Kalteng, Rabu (27/12/2017).

PENYALAAN obor toleransi, seakan mempertegas, bahwa kesatuan dan persatuan di Kalimantan Tengah, tetap akan berkobar dan tak tergoyahkan dalam falsafah Huma Betang dan 4 Pilar NKRI. Berbagai tarian daerah juga mewarnai, perayaan akbar keagamaan, yang digagas Kapolda Kalteng, Brigjen Polisi Anang Revandoko.

Selain pejabat utama dan pamen dari internal Polri dan TNI, acara juga dihadiri Wakil Gubernur Kalteng, Habib Said Ismail, Dandrem 102 Panju Panjung, Kolonel Arm M Naudi Nurdika, Wakil Ketua DPRD Kalteng, Abdul Razak, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto dan undangan baik dari sejumlah Kepala SOPD Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangka Raya serta FKUB.  Namun tak terlihat Walikota Palangka Raya HM Riban Satia dan Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptomo Subagio.

Sebelummya, pada pukul 06.00-09.00 WIB, umat Kristiani melakukan ibadah di Gedung Bhayangkara Polda Kalteng. Pembacaan Alkitab dalam 4 bahasa, yakni Batak, Dayak Ngaju, Jawa dan Ambon, semakin membuktikan kerukunan antar suku di Kalteng, selama ini selalu terjaga dan tidak pernah dipermasalahkan.

Tiga artis ibukota, John Tanamal, Yopie Latul dan Rayen Pono, yang biasa melantunkan lagu kebangsaan, sengaja didatangkan untuk menambah semaraknya perayaan natal kebangsaan ini. Saat Jon Tanamal menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, Kapolda, Wakil Gubernur dan Irwasda, diminta sumbangsihnya untuk melantunkan beberapa bait lagu ini.

Usai kegiatan, Kapolda Kalteng mengatakan, kegiatan tersebut tak hanya sekali ini dilakukan, tetapi akan berkesinambungan, sehingga seluruh warga Kalteng, walau berbeda suku, agama dan budaya, bisa menjaga kebersamaan dan toleransi demi keutuhan NKRI dalam falsafah Huma Betang.

“Alhamdulillah, pada hari ini semua elemen bangsa bersatu padu dan saling menggenggam tangan. Semua sangat luar biasa. Satu kata. Indonesia Merah Putih. NKRI harga mati. Dengan obor kebangsaan di Kalteng, akan menjadi penyemangat bagi seluruh bangsa Indonesia,”ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Said Ismail memberikan apresiasi atas ide brilian sang Kapolda Kalteng. Perayaan Natal Kebangsaan ini hendaknya menjadi momentum untuk memupuk kembali dan mempererat jiwa solidaritas antar umat beragama. Terlebih jelang pelaksanaan Pilkada 2018 secara  serentak.(jejakrekam)

Penulis :  Tiva
Editor   :  Fahriza
Foto      : Tiva

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.