Tolak LGBT di Kalsel, AMB Galang Dukungan Umat Islam

0

MARAKNYA grup di media sosial facebook yang mengatasnamakan komunitas gay di Banjarmasin, membuat Aliansi Muslim Banua (AMB) bergerak. Mereka menggalang dukungan untuk menolak keberadaan LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan Trangender ) di Kalimantan Selatan dari masjid ke masjid.

DALAM gerakan shalat Subuh berjamaah di Masjid Ar- Rahman di Jalan Kampung Melayu Darat, Selasa (16/12/2017), mayoritas jamaah pun menyetujui penolakan terhadap kaum gay, lesbian dan sejenisnya. Tampak terlihat, mantan Ketua PWI Kalsel, Fathurahman turut meneken surat pernyataan menolak keberadaan LGBT.

“Setidaknya, kami memberi informasi dan edukasi terhadap dampak keberadaan LGBT kepada para jamaah masjid. Mereka bisa segera mengantisipasi keberadaan mereka yang menyimpang dari kodrat Ilahi, terutama di sekililing keluarga besarnya,” ucap Koordiantor AMB Kalsel, M Pazri kepada wartawan.

Dia mencontohkan saat ini sudah terang-terangan kaum gay membentuk kelompok bernama Gay Athena Banjarmasin dengan jumlah anggota mencapai 2.150 orang. Advokat muda ini mengatakan dari pengamatan yang ada, ternyata jumlah anggota gay ini terus bertambah seiring waktu, sehingga hal ini benar-benar telah meresahkan masyarakat.

“Kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi. Makanya, kita galang tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah agar LGBT bisa diantisipasi, karena telah menyebar ke mana-mana,” tutur Presiden Direktur Borneo Law Firm (BLF).

Dengan dukungan tokoh agama, tokoh masyakarat dan warga Kalsel, Pazri berharap agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel bisa segera mengeluarkan fatwa melarang keberadaan LGBT yang ada di daerah. “Mereka harus mendapat sanksi, karena telah melanggar norma yang berlaku di Kalsel. Bagaimana pun, Kalsel memiliki kearifan lokal yang tinggi, religius dan agamis. Kita tak ingin keberadaan LGBT ini dapat mengarah ke tindakan kekerasan seksual kepada anak-anak, timbulnya penyakit seksual, merusak keturunan, menyalahi fitrah sebagai laki-laki dan perempuan serta masalah sosial lainnya,” papar Pazri.

Dia pun mengatakan dengan gerakan terang-terangan yang dilakukan kaum LGBT di Kalsel, tentu harus segera dilawan dengan gerakan sosial. Bahkan, Pazri mengatakan jika diukur dari jumlah anggota LGBT yang terus bertambah, Kalsel bisa dikatakan telah darurat LGBT.

Pembina AMB Kalsel, Sukhrowardi juga mengajak agar umat Islam tak boleh lemah dalam menanggapi fenomena LGBT yang mulai berkampanye terang-terangan lewat media sosial di Kalsel.  “Pemerintah daerah harus segera turun tangan. Jangan mengotak-atik konsep mencari pecitraan. Bagaimana pun, LGBT ini lebih banyak mudharatnya.  Mereka sudah berani mengajak warga untuk bergabung ke grup gay. Ini jelas mereka sudah berani terang-terangan karena merasa sudah kuat,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Asyikin

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.