ANTREAN warga di pangkalan LPG terus terjadi di Banjarmasin. Hampir merata dan menjalar ke pelosok kota, seperti terlihat di Jalan AMD Permai, Kelurahan Alalak Utara, warga menyerbu sebuah pangkalan kecil yang menyediakan bahan bakar bersubsidi pengganti minyak tanah yang sudah ditarik peredarannya di pasaran.
BEBERAPA warga Banjarmasin pun mengakui saat ini harga gas melon atau LPG tabungan 3 kilogram, hingga bisa menembus harga Rp 30 ribu, bahkan ada pula yang pernah menjual seharga Rp 40 ribu, saat terjadi kelangkaan gas melon.
“Ya, kalau di tingkat eceran harganya sangat mahal. Untungnya, ada pangkalan yang masih menjual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 17.500,” ucap Wahidah, warga Alalak Tengah kepada jejakrekam.com, Jumat (15/12/2017).
Hal yang sama juga dirasakan Anang. Warga Jalan Teluk Tiram Darat ini mengungkapkan kelangkaan LPG 3 kilogram sempat terjadi beberapa bulan belakangan ini.
Menurut dia, di pangkalan LPG pun saat penyaluran, warga diharuskan membawa kartu keluarga (KK) dan diberi nomor antrean saat menukarkan tabung kosong dengan tabung melon yang telah berisi gas. “Ya, katanya sih untuk mengontrol para pembeli yang membeli gas melon ini,” ucapnya.
Sementara itu, Aminah, seorang pemilik warung makan mengungkapkan pernah mengecek langsung ke Depo Pertamina untuk mengetahui berapa besaran tabung gas yang disuplai ke agen LPG ukuran 3 kilogram. “Informasinya, ada 200 tabung yang dikirim agen dan diterima beberapa pangkalan. Tapi mengapa cepat habis ya di pangkalan,” kata Aminah.
Pun, hal itu juga dirasakan Saniyati. Dia mendatangi pangkalan gas LPG 3 kilogram di kawasan Teluk Tiram. Namun, karena telah habis, ibu rumah tangga pun terpaksa pulang menenteng tabung yang kosong.
“Kalau beli di pedagang eceran harganya bisa mencapai Rp 28 ribu. Saya juga pernah mengecek harga tabung gas melon ini ke Kelayan, dijual di tingkat eceran Rp 25 ribu per tabung,” ucap Saniyati.(jejakrekam)
Penulis : Sirajuddin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Sirajuddin