Bukan Daerah Banjir, Kok Malah Dibangun Drainase

0

PROYEK pembangunan drainase atau gorong-gorong di Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara dipertanyakan warga setempat. Warga menilai,seharusnya pemerintah saat melakukan pelebaran jalan di kawasan itu, bukan malah membuat gorong-gorong. Alasannya, kawasan tersebut bukan daerah rendaman air.

WARGA Kuin Utara juga menilai program ini salah sasaran. Karena,  pembuatan gorong-gorong malah membuat warga khawatir berpotensi terjadinya banjir atau rendaman air di kawasan tempat tinggal mereka yang selama ini tidak pernah terjadi.

Kekhawatiran tersebut, diungkakan seorang warga Sukriansyah. Dilihat dari gorong-gorong yang tengah dikerjakan, menurut Sukri, arah air malah menuju pemukiman masyarakat. “Kami khawatir, genangan air dari gorong-gorong ini malah merendam pemukiman,” kata Sukri kepada wartawan, Kamis (14/12/2017).

Pertanyaan lainnya, menurut Sukri, warga belum pernah mendapat penjelasan. Selain itu, ia mengaku tidak pernah melihat papan nama proyek yang biasanya menjelaskan jenis, waktu  pengerjaan dan nilai proyek.

Akibat proyek ini, masih menurut Sukri, saat ini selalu terjadi kepadatan lalu lintas. Khususnya di jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Diakui Sukri, selama ini, kawasan tersebut juga lalu lintasnya cukup padat. Sehingga, kata Sukri, seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pelebaran jalan.

Menjawab pertanyaan warga Kuin Utara, Direksi Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Arkan Yamri ditemui di Balai Kota Banjarmasin mengatakan, drainase ini bagian dari Program Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Diakui Arkan, untuk Kuin Utara bukan daerah rendaman air. Namun, menurut dia, ada kawasan sekitarnya yang kerap terendam, sehingga perlu dibuat gorong-gorong. Berdasarkan pertimbangan teknis, gorong-gorong itu perlu dibuat melintas di kawasan Kuin Utara. Dan gorong-gorong ini bentuknya tertutup, sehingga tidak mengurangi lebar jalan. “Selama pekerjaan ini saja yang menyempit. Nanti kalau sudah selesai, lebar jalan kembali seperti semula,” kata Arkan.

Ia menjelaskan saat ini ada sebelas kota di Indonesia yang tengah melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh. Salah satunya Banjarmasin, tepatnya kawasan Kuin Utara yang berada di tepi sungai dan punya situs sejarah.

Masih menurut Arkan, selain perbaikan infrastruktur gorong-gorong dan jalan, menurut Arkan, program ini satu paket dengan pengembangan kawasan. Termasuk perbaikan dermaga Makam Sultan Suriansyah dan rencana pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) dengan dana multiyear (tahun jamak) sebesar Rp 28 miliar.(jejakrekam)

Penulis : Deden

Editor   : Didi GS

Foto     : Deden

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.