Hasil Rekrutmen Calon KPID Kalsel Harus Dicermati

0

SEBANYAK 16 calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and propertest) di Komisi I DPRD Kalimantan Selatan pada Senin (4/12/2017). Dipastikan pada pekan depan, hasil tes itu bisa diketahui publik untuk siapa saja yang lolos menjadi komisioner KPID Kalsel.

KE-16 orang yang lolos uji kompetensi dari Timsel Calon Anggota KPID Kalsel yakni M Irpan, Aminuddin Ludi, Rahmiati, Muhammad Ramli, Budi Setiawan, Wawan Wirawan, M Abdan Syakura,  Muhazir Fanani, Marliayana, Agus Teguh Arifianto, RA Dian Paramitha Maharani, Azhari Fadli, Nazaruddin Ikhwan, Muhammad Saufi, Ahmad Sahal serta Padli.

“Paling lambat, minggu depan akankami umumkan hasil uji kepatutan dan kelayakan. Mereka ini telah dinyatakan lolos uji kompetensi yang dilakukan Timsel Calon Anggota KPID Kalsel pimpinan H Sugian Noorbah,” ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Suripno Sumas kepada wartawan, Rabu (6/12/2017).

Legislator PKB ini memastikan dari 16 orang itu akan dipilih 7 besar yang telah berhasil melewati uji kepatutan dan kelayakan, terutama pemaparan materi makalah dan tanya jawab tim penguji dari Komisi I DPRD Kalsel. “Hasil tes akhir ini akan ditambahkan dengan hasil tes psikotes dan ujian tertulis. Jadi, dari tujuh besar ini akan diurut sesuai rangking. Sedangkan, posisi ke-8 hingga 14 dipersiapkan sebagai pengganti antar waktu (PAW), dan dua orang lainnya dinyatakan gugur,” papar Suripno Sumas.

Mantan Kadishub Banjarbaru ini mengingatkan agar ketika terpilih menjadi anggota KPID Kalsel periode 2017-2020, bisa menjalankan tugas dan fungsi lembaga pengawas terhadap siaran publik serta standar program siaran atau pedoman. “Makanya, para komisioner KPID Kalsel ke depan harus lebih maju dari periode sebelumnya,” tandas Suripno Sumas.

Sementara itu, Hendra Rifani, salah satu peserta calon komisioner KPID Kalsel yang gugur di uji kompetensi justru menduga rekrutmen periode 2017-2020, masih sarat permainan. “Selama ini, tak ada transparansi hasil rekrutmen. Termasuk, netralitas tim seleksi juga patut dipertanyakan karena dari hasil pengumuman calon komisioner yang lolos justru didominasi lulusan salah satu kampus di Banjarmasin,” ucap wartawan ini.

Bagi Hendra, sudah sepatutnya Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang menggaungkan perubahan di Banua bisa mencermati hasil rekrutmen calon anggota KPID. “Saya bicara bukan karena gagal atau kecewa, tapi jika proses rekrutmen transparan dan fair, tentu tak ada riak-riak protes semacam ini,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Ipik Gandamana

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Twitter

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.