Dua Bulan, Longsor Bendungan Pitap Dibereskan

0

LONGSORNYA siring Bendung Pitap akibat diterjang arus deras air di Desa Nungka, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, langsung ditangani petugas Balai Sungai Wilayah Kalimantan II. Pada Jumat (1/12/2017), sekitar pukul 09.00 Wita, akibat tingginya curah hujan menambah debit air Sungai Pitap, tak mampu dibendung salah satu siring bangunan itu hingga terjadi longsor sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter.

KEPALA Balai Sungai Wilayah Kalimantan II, Dwi Purwantoro mengatakan penanggulangan longsor di bagian siring Bendungan Pitap sudah dilakukan pihaknya. “Kemungkinan proses penanganan bisa selesai dalam satu hingga dua bulan ke depan,” ucap Dwi Purwantoro kepada wartawan, seusai mengikuti peringatan Hari Bakti PU ke-72 di Kantor Gubernur Kalsel di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin, Senin (4/12/2017).

Menurut dia, pengerjaan bagian longsor itu tak boleh buru-buru, karena harus berdasar titik masalahnya seperti mengukur keadaan struktur tanah yang telah dicek di laboratorium. “Ini dilakukan agar hasil penanganannya benar-benar memuaskan bagi masyarakat yang selama ini memanfaatkan air dari Bendungan Pitap,” ujar Dwi Purwantoro.

Ia mengatakan dari setiap sudut yang berada di bagian Bendungan Pitap, memiliki karakter tanah yang berbeda-beda. “Makanya, berdasar hasil kajian dan laboratorium, bisa ditentukan langkah yang tepat dan matang dalam penanganannya,” cetusnya.

Masih menurtu Dwi Purwantoro, proyek Bendungan Pitap memang menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multiyears) sejak digarap 2005, dari semula berbentuk bendung ditingkatkan menjadi bendungan. “Nanti, pada akhir 2018, akan diselesaikan sesuai target. Untuk proyek Bendungan Pitap yang berasal dari APBN ini menelan dana Rp 85 miliar,” tuturnya.

Setelah statusnya menjadi Bendungan Pitap di atas lahan seluas 65 hektare di wilayah Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi, Dwi Purwantoro mengungkapkan fungsi pengairan akan bisa lebih maksimal lagi.

“Keberadaan Bendungan Pitap ini sangat penting untuk pengairan lebih dari 4 ribu hektare lahan persawahan dengan cakupan empat kecamatan yang di Kabupaten Balangan. Ya, bukan saja di Kecamatan Awayan, tapi juga saluran irigasinya bisa mencapai Kecamatan Batumandi, Lampihong dan Paringin Selatan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto     : Istimewa

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.