PMI Kalsel Jawab Tantangan Kekurangan Pasokan Darah

0

GUSTI Iskandar Sukma Alamsyah kembali dipercaya menakhodai Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Selatan. Mantan anggota DPR RI ini dilantik Ketua Umum Harian Pusat PMI Ginanjar Kartasasmita, bersama pengurus PMI Kalsel periode 2017-2022 di Mahligai Pancasila, Rabu (29/11/2017).

LEWAT Surat Keputusan PMI Pusat  bernomor 370/Kep/PP-PMI/X- 2017, termasuk dalam jajaran kepengurusan PMI seperti mantan Bupati Batola H Hasanuddin Murad, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhaimin, Gusti Perdana Kesuma (mantan anggota DPRD Kalsel), Fakhruddin HM dan lainnya yang dilantik Ginanja Kartasasmita.

“Tugas PMI ke depan jauh lebih berat. Bukan hanya berkecimpung soal donor darah, tetap berbagai kegiatan sosial lainnya seperti penanganan korban bencana alam, dan lainnya demi kemaslahatan masyarakat Kalsel. Jadi, PMI itu tak hanya ada di suatu tempat, tapi ada  dimana-mana,” ucap Gusti Iskandar Sukma Alamsyah.

Dia menyebut pada 2016 lalu, donor darah yang berhasil terkumpul dengan 68.000 kantong darah. Namun, beber Iskandar,  pasokan darah itu tak mampu memenuhi kebutuhan daerah warga Kalsel yang hampir 10 kali lipat.

“Kami juga bersyukur atas perhatian Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang selama ini memberi dana hibah untuk aktivitas PMI,” ucap Gusti Iskandar.

Ketua Harian PMI Pusat Ginanjar Kartasasmita mengungkapkan PMI bukan organisasi yang kecil, karena saat ini sudah memiliki 1,9 juta relawan di seluruh Indonesia.  “Untuk itu, kami berharap pemerintah bisa segera membuatkan UU bagi PMI, sehingga darah yang berhasil dikumpulkan ada payung hukumnya. Termasuk, menanggapi keluhan masyarakat terhadap kekurangan pasokan darah, jadi perlu birokrasi dan data terpadu di seluruh Indonesia,” ucap mantan menteri era Orde Baru ini.

Ginanjar juga mengatakan tahun depan Indonesia akan membuat sendiri kantong darah, sehingga tak perlu lagi impor demi menghemat devisa negara. “Dengan memproduksi sendiri, nantinya ada keringanan biaya penebusan kantong darah yang selama ini sudah berjalan di masyarakat. Sebenarnya, gagasan ini sudah lama ada, namun tak ada investor, lokasi yang tepat dan teknologi pembuatan kantong berbahan kusus kedap udara dan lainnya, akhirnya tertunda,” paparnya.

Namun, Ginanjar memastikan pada 2018 mendatang, ada terealisasi pabrik pembuatan kantong darah di kawasan Bekasi, Jawa Barat, dengan menggunakan teknologi Korea dalam memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.

Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makkie juga berharap di bawah kepengurusan Gusti Iskandar Sukma Alamsyah di PMI Kalsel, bisa terus berkiprah dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. “Sesuai visi-misi Gubernur Kalsel, tentu pemerintah daerah terus berkomitmen untuk membantu organisasi sosial seperti PMI demi kemaslahatan masyarakat,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin/Ipik Gandamana

Editor   : Didi GS

Foto      : Iman Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.