Mengenang Pemikiran dan Perjuangan Djohan Effendi

0

BANYAK yang tidak tahu siapa gerangan Djohan Effendi, orang Kandangan Kalimantan Selatan yang pernah menjabat Menteri Sekretaris Kabinet Negara era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Penulis pidato Presiden Soeharto, ketika menjabat staf khusus Sekretaris Negara pada 1978-1995, ketokohannya bisa disejajarkan dengan Cak Nur (Norcholish Majid) dan Gus Dur.

BAGI Noorhalis Majid, sosok Djohan Effendi merupakan tokoh penggagas kerukunan beragama di Indonesia, saat dia aktif di Litbang  Kementrian Agama.

“Beliau merupakan pendiri beberapa organisasi yang bekerja untuk hubungan antara agama, di antaranya Dian Interfidei dan ICRP. Dia juga lama menjadi penulis pidato presiden Soeharto dan sempat menjadi Mensesneg zaman Presiden Gus Dur di Kabinet Persatuan Nasional,” tutur Ketua Panitia Dialog Mengenang Djohan Effendi, Noorhalis Majid kepada jejakrekam.com, Kamis (23/11/2017).

Di mata Noorhalis Majid yang juga Kepala Ombudsman Perwakilan Kalsel ini, figur Djohan Effendi memang lebih pendiam, itulah mungkin dia tidak sepopuler Cak Nur ataupun Gus Dur.

“Tapi yang jelas dia sangat berperan dalam soal isu-isu hubungan antara agama. Dia memperkenalkan ideologi kerukunan. Dia mendorong metode dialog dalam menyelesaikan berbagai persoalan hubungan antar agama. Dia editor buku catatan Ahmad Wahib yang sangat terkenal dan menjadi bacaan rujukan para aktivis,” papar Majid.

Namun, menurut dia, kini tokoh kelahiran Bumi Antasari itu telah berpulang ke pangkuan Ilahi pada 17 Nopember 2017 di Austalia, karena sakit yang cukup lama.  Untuk mengenang itu, Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3), bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP) Provinsi Kalsel dan Vihara Dhammasoka menggelar dialog mengenang Djohan Effendi .

Dialog ini akan diikuti tokoh-tokoh lintas agama dilaksanakan pada Sabtu (25/11/2017) pukul 14.00 sd 17.30 di Aula Vihara Dhammasoka, Jalan Piere Tendean, depan Menara Pandang, Banjarmasin.

Dijelaskan Majid, dalam acara tersebut diisi dengan refleksi  mengenang pemikiran dan perjuangan Djohan Effendi. Hadir sebagai narasumber, M Ilham Masykuri Hamdie,  DR. Darius Dubut, Banthe Sadhavriro Mahatera dan Prof  DR Mujiburrahman, MA, serta dilakulkan  doa bersama untuk almarhum Djohan Effendi.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Geotime.com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.