Jadi Arena Perosotan, Terpaksa Main di Siring Nol Kilometer

0

ATRAKSI melompat dari skateboard di kawasan Siring Sudirman, terpaksa dipilih para skater, ketika fasilitas yang sudah disiapkan di kawasan Titik Nol Banjarmasin itu ternyata tak layak. Olahraga ekstrem ini dilakoni sejumlah remaja dan pemuda ibukota Kalimantan Selatan untuk terus mengasah kemampuannya.

“DULU, waktu membangun arena skateboard di Siring Titik Nol Banjarmasin ini tak pernah berkonsultasi dengan kami. Akhirnya, arena itu dibuat begitu curam dan membahayakan. Sekarang, jadi arena perosotan anak-anak. Jadi kesannya sia-sia saja dibangun fasilitas itu,” ujar Ketua Komunitas River Town Skateboard Banjarmasin, Muhammad Irwan Nor Saputera kepada jejakrekam.com, Minggu (12/11/2017).

Menurut dia, para skater di Banjarmasin banyak didominasi para pelajar dari SD, SMP, SMA hingga mahasiwa berbagai kampus , termasuk karyawan swasta dan lainnya. “Sebetulnya, kami butuh fasilitas yang menjamin keselamatan dan keamanan. Tapi, melihat arena yang ada, sangat tidak layak,” kata Irwan.

Padahal, kata dia, hampir saban malam, para skater latihan di kawasan Titik Nol Banjarmasin, atau dekat pos polisi Siring Sudirman.  “Karena tak ada fasilitas, ya terpaksa main di sini,” ucap Irwan, yang mengatakan komunitasnya sudah tergabung dalam Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kalimantan Selatan.

Hingga kini, ada 135 orang tergabung dalam River Town Skateboard Banjarmasin, terpaksa latihan di kawasan wisata tepian Sungai Martapura tersebut. Ia mengakui ketika ada atraksi lompat, memang cukup membahayakan bagi para pengunjung siring. Terlebih lagi, rata-rata mereka juga tak mengenakan alat pengaman. “Ya, biasanya ada skateboard yang terlempar. Tapi, mau apa lagi, seharusnya Pemkot Banjarmasin itu membangun fasilitas bagi anak muda Banjarmasin yang menyukai olahraga ini,” tutur mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) ini.

Alasan Irwan dan kawan-kawan tak menggunakan alat pengaman standar, karena sudah kebal ketika jatuh bangun dari olahraga yang awalnya populer di negeri Paman Sam, Amerika Serikat itu. “Sebetulnya, jika dibangun fasilitas khusus dan sesuai standar olahraga skateboard, tentu kami akan senang. Bisa jadi, tak lagi bermain di sini,” imbuh Irwan.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Didi GS

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.