Personil Kurang, Panwaslu Ajak Warga Awasi Pemilu 2019

0

BAROMETER perpolitikan Kalimantan Selatan adalah Banjarmasin. Ibukota Provinsi Kalsel ini dihuni multi etnis dan rentan dengan politik uang (money politics), belajar dari pengalaman Pemilu 2014 dan berlanjut dengan even pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 lalu.

DEMI pengawasan jalannya pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi dan kota berlanjut dengan pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI pada Pemilu 2019 di Banjarmasin, para komisioner Panwaslu Banjarmasin pun mengajak warga kota untuk turut aktif dalam mengawal agar pemilu berjalan dengan jujur, adil, transparan serta berkualitas.

Pengawasan partisipatif pun kini digulirkan Panwaslu Banjarmasin untuk mengajak masyarakat turut menjadi pengawas dan pengawal jalannya pesta demokrasi itu. “Dalam sosialisasi ini, semua elemen masyarakat dilibatkan untuk menjadi pengawas partisipatif seperti aktivis LSM, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sebab, secara struktur, Panwaslu Banjarmasin masih kekurangan personil dalam pengawasan Pemilu 2019 mendatang,” ujar Ketua Panwaslu Banjarmasin, M Yasar dalam sosialisasi pengawasan partisipatif di Hotel G’Sign Banjarmasin, Sabtu (11/11/2017).

Dia yakin dengan melibatkan masyarakat secara aktif, tentu Pemilu 2019 bisa berkualitas dibandingkan Pemilu 2014 lalu. Sebab, menurut Yasar, beban Pemilu 2019 sangat berat dikarenakan pemilihan anggota legislatif berbarengan dengan pemilihan presiden-wakil presiden. “Timbulnya potensi kerawanan di tengah masyarakat sangat tinggi. Tentu dibutuhkan masyarakat, khusus kawan-kawan LSM, tokoh agama, dan tokoh masyarakat turut mengawasi jalannya Pemilu 2019 nanti. Semoga saja, kerawanan itu bisa kita tanggulangi,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  :  Asyikin

Editor    : Didi GS

Foto      : Asyikin

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.