Panggung Kejauhan, Penonton MTQ Minta Layar Lebar

0

ANIMO masyarakat untuk menyaksikan para qori-qoriah membacakan ayat-ayat suci Alqur’an di atas panggung utama di Menara Pandang, secara langsung dari seberang Sungai Martapura, tepatnya di Siring Sudirman, cukup tinggi pada Sabtu (4/11/2017) malam.

AJANG yang menampilkan para pembaca indah kitab suci umat Islam dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel ini,  berlanjut pada Minggu (5/11/2017) pagi. Khusus di malam Minggu, para penonton tampak membludak dan saling berdesakan di atas tongkang yang disulap menjadi panggung. Sayangnya, begitu pukul 22.30 Wita, banyak penonton yang memilih beranjak pulang.  Akhirnya, kursi yang disediakan panitia terhilang banyak yang kosong.

“Memang, saat menonton MTQ, kami diaksih snack. Bahkan, ada undian door prize yang disiapkan untuk setiap empat kupon,” ucap Sahidun, warga Sungai Tabuk yang rela datang jauh-jauh untuk menyaksikan perhelatan akbar MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalsel di pusat kota, kepada jejakrekam.com.

Walhasil, karena banyak penonton yang sudah keburu pulang. Begitu diumumkan para pemenang, tak ada yang datang mengambil hadiah. Sahidun pun merasa tak terlalu puas menyaksikan MTQ yang panggung utama dengan podium penonton terlalu jauh. Meski suara dari pelantang suara cukup nyaring, toh Sahidun dan penonton lainnya mengaku tak puas. “Seharusnya, panitia itu memasang layar lebar. Jadi, kami bisa menyaksikan langsung siapa qori atau qoriah yang dapat giliran membaca Alqur’an,” kata Sahidun, yang mengaku datang bersama empat buah mobil dari Sungai Tabuk ke Banjarmasin.  Jumlah kursi pun tak sepadan dengan banyaknya penonton. Terpaksa ada yang duduk bersimpuh di atas tongkang, demi menyaksikan even dua tahunan itu.

“Kalau saya itu terpenting hanya bisa mendengarkan suara para qori-qoriah, bukan wajahnya. Untuk wajah para qori-qoriah yang disaksikan lewat layar lebar itu nomor sekian,” ucap Wakil Bupati HSU, Husairi Abdi, didampingi Sekdakot Banjarmasin, Hamli Kursani saat menyaksikan MTQ dari panggung kehormatan tamu.(jejakrekam)

Penulis :  Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.