KISAH inspiratif Ismail yang hanya seorang tukang tambal ban, namun bisa berangkat haji ke Tanah Suci Makkah-Madinah pada musim haji 2017, benar-benar menarik Ketua MPR RI Zulkifli Hasan untuk mendengarkan langsung.
DIDAMPINGI Ketua DPW PAN Kalsel, H Muhidin dan sekretarisnya, Faisal Heriyadi, Zulkifli Hasan pun meluangkan waktu untuk berbincang dengan Ismail yang saat itu masih menjalani profesi kesehariannya di kios tambal ban di Jalan Djok Mentaya, Jumat (3/11/2017).
Kini, Ismail sudah menyandang predikat haji, bahkan dari uang tabungan dari usaha tambal ban sejak 2007, bisa bergabung jamaah haji asal Indonesia mengunjungi tanah kelahiran Islam. “Sejak tahun 1995, saya ikut kakak ipar untuk usaha tambal ban di daerah Belitung (Kecamatan Banjarmasin Barat). Setelah belajar dan mahir, saya buka usaha sendiri,” ujar Ismail.
Warga Jalan AIS Nasution RT 2 RW 1 Nomor 19, Gang Binjai, Kelurahan Gedang, Kecamatan Banjarmasin Tengah mengungkapkan sejak 2007, terus menabung tiap hari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. “Baru pada 2012, uang tabungan itu saya setorkan untuk ongkos berangkat haji bersama ibu saya. Baru, pada 2017, saya bisa bertolak haji tergabung di Kloter I Embarkasi Haji. Waktu itu, satu kloter dengan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina,” tutur Ismail.
Keuletan Ismail ini pun dipuji Zulkifli Hasan. Ketua Umum DPP PAN yang mengikuti upacara pembukaan Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Banjarmasin ini, menguntai doa untuk Ismail dan ibunya menjadi haji yang mabrur. “Terus bekerja. Jangan patah semangat,” kata Zulkifli, sembari menyerahkan alat kompresor kepada Ismail.
Mantan Menteri Kehutanan ini berharap sosok Ismail sudah sepatutnya menjadi contoh bagi semua orang, khususnya para pemuda di Indonesia. “Berkat berusaha yang tekun dan ulet, dia bisa membahagiakan orangtuanya. Ismail adalah seorang anak yang saleh, karena berangkat haji dengan uang yang halal dan thoyibah. Jangan dari hasil tangan di bawah (meminta-minta, red),” pungkas Zulkifli.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi GS
Foto : Asyikin