Pengusaha Muda Diminta Tak Geluti Tambang Batubara

DEFOSIT batubara di Kalimantan Selatan diprediksi pada 10 tahun ke depan bakal habis. Untuk itu, Gubernur H Sahbirin Noor mengingatkan agar para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indoneisa (Hipmi) Kalsel, tak boleh berharap banyak dengan usaha tambang emas hitam itu.

“BATUBARA merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan. Makanya, saya memperkirakan pada 5 hingga 10 tahun ke depan, batubara yang ada di perut bumi Kalsel bisa habis. Makanya, pengusaha muda itu harus kreatif dalam menggali potensi ekonomi daerah,” pesan Gubernur Sahbirin Noor, usai pelantikan pengurus BPD Hipmi Kalsel di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (2/11/2017).

Saat ini, menurut dia, Pemprov Kalsel telah melirik sumber daya alam yang lain seperti pengembangan perkebunan, pertanian dan pariwisata. Ketiga sektor usaha itu diyakini Paman Birin-sapaan akrabnya, bisa membuat Kalsel bisa meningkatkan taraf perekonomian. “Potensi pasar terapung seharusnya dilirik menjadi destinasi unggulan Kalsel. Pengusaha muda jangan terbelenggu dengan usaha tambang. Jadi, lewat Hipmi Kalsel harus bergerak untuk mengangkat perekonomian daerah, apalagi daerah kita belum bisa terlepas dari kemiskinan dan kebodohan,” papar Paman Birin.

Usai dilantik Wakil Sekjen BPP Hipmi, Harmen Saputra, ada beberapa agenda yang ingin dijalankan para pengusaha muda itu. Menurut Ketua BPD Hipmi Kalsel,  Laitina Suria, di tengah arus globalisasi tentu persaingan akan semakin sengit. “Pengusaha muda di bawah Hipmi Kalsel akan menggeluti berbagai bidang usaha untuk membangun Banua ini,” cetusnya.

Dengan iklim usaha yang harus bisa terjaga kondusif di daerah, Laitina mengatakan sebagai pengusaha muda tentu harus bisa bersaing dengan daerah lain.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto      : Asyikin

Ruangan komen telah ditutup.