Sopir Mogok, Penumpang Terlantar di Terminal Km 6

0

BELASAN calon penumpang terlantar di Terminal Km 6 Banjarmasin. Mereka ternyata tak mengetahui adanya aksi mogok para pemilik dan sopir angkutan umum yang tergabung dalam Organda Terminal Pal 6, Rabu (1/11/2017) sejak pagi. Begitu mengetahui adanya aksi, calon penumpang memilih bertahan menunggu angkutan alternatif. Sebagian lainnya memilih pulang.

SALAH seorang calon penumpang tujuan Kelua, Asyikin mengaku sejak pagi sekitar pukul 09.00 Wita sudah tiba di Terminal Pal 6. Hingga sekitar pukul 11.00 Wita,  ia masih menunggu di terminal tersebut. Terus menunggu, akhirnya Asyikin pun menyerah. Ia terpaksa menunda keberangkatan pulang ke wilayah yang berada di Kabupaten Tabalong itu.

“Kalau tidak ada,  ya terpaksa mencari penginapan di Banjarmasin,” yang mengaku sebelumnya berangkat dari Behaur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah kepada wartawan, Rabu (1/11/2017).

Calon penumpang lainnya,  Sumbono juga tak tahu ada aksi mogok para sopir angkutan umum di Terminal Km 6. Pilihan lain,  untuk kembali ke Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut, Sumbono terpaksa naik angkutan travel. “Seharusnya,  kalau ada aksi seperti ini,  pemerintah cepat mengantisipasi. Misalnya,  menyediakan angkutan pengganti. Tapi ini,  tidak ada,”  kata Sumbono, kecewa.

Kasi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Barang Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kalsel,  M Arief mengatakan  pihaknya sudah mengantisipasi adanya penumpang tidak terangkut. Mereka sudah berkoordinasi dengan instansi lain yang bisa menyediakan dua unit kendaraan penumpang. Satu berupa bus ukuran sedang dan satu minibus.

Namun,  menurut Arief,  angkutan pengganti itu disiapkan di Banjarbaru dan Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin. “Karena sifatnya antisipasi,  jadi kendaraan pengganti tersebut baru didatangkan bila diperlukan, ” kata Arief di ruang kerjanya di Gedung Terminal Pal 6.

Menurut Arief,  kendaraan pengganti tersebut,  untuk jarak pendek. Itu pun, untuk calon penumpang yang harus berangkat karena keperluan mendesak. Selain itu,  jumlah bila cukup banyak. “Sedangkan jarak jauh,  kita paling cuma bisa memfasilitasi. Tapi belum ada yang melapor untuk difasilitasi, ” ujar Arief.

Terkait aksi mogok ini,  Humas Organda Terminal Pal 6, Suriansyah mengatakan,  pihaknya menolak pemindahan angkutan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)  ke Terminal Gambut Berakat di Jalan Achmad Yani KM 17, Gambut,  Kabupaten Banjar. “ Pemindahan sama saja mematikan kami. Mana ada penumpang di sana, ” ujar Suriansyah.

Selain aksi mogok beroperasi,  mereka juga mendatangi DPRD Kalsel untuk menyampaikan penolakan tersebut. Namun,  meskipun kepindahan tahap awal,  hanya untuk AKAP,  sopir angkutan lain seperti Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)  dan taksi argo juga ikut aksi ini.

Seorang sopir AKDP,  Taufik,  mengaku ikut solidaritas aksi ini,  karena yakin,  setelah AKAP,  nantinya mereka juga bakal diwajibkan pindah ke Terminal Gambut Berakat.  “Untuk awal memang cuma AKAP,  tapi pasti kami juga diwajibkan. Makanya,  dari sekarang kami juga ikut menolak,”  ujar sopir taksi colt Banjarmarin –  Tanjung ini.(jejakrekam)

Penulis : Deden

Editor   : Didi GS

Foto      : Iman Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.