Menjual Keperawanan Lembah Kahung ke Dunia Internasional

0

DI TENGAH kepungan tambang batubara dan perkebunan kelapa sawit yang membumi di Kalimantan Selatan, ternyata masih ada tersimpan hutan perawan. Letaknya di Lembah Kahung di Kabupaten Banjar. Di kawasan ini masih banyak pohon raksasa yang berusia ratusan tahun, serta berbagai jenis tumbuhan langka lainnya.

KINI, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan ingin mengekspolasi keperawanan hutan itu untuk pariwisata alam terbuka atau geopark kepada dunia internasional.

“Hutan ini bisa dijual secara internasional. Makanya, kami merencanakan Lembah Kahung ini dijadikan destinasi wisata baru bagi Kalsel. Di sana sengaja kami atur tanpa kendaraan. Namun, hanya jalan kaki menikmati keindahan alam perawan. Air di sana juga sudah diteliti dan bersih aman untum diminum,” beber Kadishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan di Banjarbaru, Rabu (1/11/2017).

Menurutnya, kawasan tersebut masuk dalam geopark penelitian daerah. Rencananya, pada 2018 mendatang akan disuntik dana Rp 2 miliar untuk peningkatan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. “Lembah Kahung ini termasuk dalam kawasan Tahura dan menjadi bagian dari  proyek pariwisata Kalsel,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Kehutanan Kalsel, Rahmaddin MY menambahkan, geopark Lembah Kahung menjadi satu-satunya destinasi wisata di Pulau Kalimantan. “Pohonnya masih besar-besar. Pohon-pohon itu sangat langka karena hitungan seratus tahun lebih masih hidup. Kawasan itu benar-benar virgin dan akan menjadi destinasi wisata di Indonesia yang murni geopark. Sudah saatnya dikelola dan dipromosikan kepada dunia,” tuturnya.

Masih menurut Rahamaddin, secara keseluruhan dan visi-misi Pemprov Kalsel menitikberatkan sektor kepariwisataan sebagai salah satu target utama. “Untuk menunjang hal itu, Pemprov Kalsel juga sudah memiliki perencanaan utama (masterplan). Karena Kahung merupakan kawasan Tahura maka bisa dijadikan objek wisata yang bisa dijadikan pemicu wisata Kalsel,” ungkapnya.

Mengenai transportasi dari dermaga pelabuhan menjadi kewenangan Dinas Perhubungan Kalsel. “Makanya, urusan  kepariwisataan melibatkan semua pemangku tugas. Tapi tidak akan dibuatkan jalan darat. Karena memang sengaja dibuat sealami mungkin. Itu fokus utamanya,” beber Madin, sapaan akrabnya.(jejakrekam)

Penulis : Wan Marley

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Dishut Kalsel

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.