Diguyur Hujan 15 Menit, Parkir RS Ansari Saleh Banjir

0

TERHITUNG hanya 15 menit diguyur hujan cukup lebat pada Rabu (1/11/2017), sekira pukul 13.30 Wita, halaman parkir RSUD Mohammad Ansari Saleh (MAS) sudah kebanjiran. Air yang menggenang di halaman parkir ini cukup merepotkan para pengunjung rumah sakit milik Pemprov Kalsel di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Banjarmasin.

GUYURAN hujan juga menyebabkan beberapa atap di bangunan rumah yang dibangun dengan biaya ratusan miliar itu pun, air tampak merembes. Padahal, proyek pembangunan gedung paket A RSUD MAS untuk paket A digarap PT Waskita Karya (WK) dengan nilai kontrak Rp 94,935 miliar pada 29 Desmber 2014. Sedangkan, paket B untuk gedung rumah sakit dibangun PT Hutama Karya (HK) dengan nilai kontrak Rp 47,318 miliat lebih, berakhir pada 25 Desember 2014.

“Apa pembangunan sistem jaringan tak beres,” ujar Anang, pengunjung RSUD MAS. Ia pun terpaksa menyingsing celananya untuk menerobos genangan air di halaman parkir rumah sakit itu.

Bukan hanya Anang, beberapa pengunjung juga mengeluhkan kondisi tersebut. Banjir yang sering terjadi di halaman parkir rumah sakit yang dulu adalah rumah sakit jiwa itu menimbulkan tanda tanya? Padahal, RSUD MAS pun termasuk rumah sakit besar dengan fasilitas tempat tidur mencapai 425 tempat tidur, untuk berbagai kelas dari kelas III, II, I dan VIP, yang menjadi salah satu rumah rujukan bagi warga Kalsel, termasuk provinsi tetangga, Kalteng.

“Itu bukan sistem drainase di halaman parkir RSUD Ansari Saleh yang tak beres. Itu hanya air lewat saja, karena paling sebentar sekitar lima menit sudah mongering,” ujar Direktur  RSUD MAS, Dr dr Izzak Zoelkarnain dikontak jejakrekam.com, Rabu (1/11/2017).

Menurutnya, air yang tergenang sudah bisa disalurkan di saluran drainase di samping kiri dan kanan, hingga menuju Sungai Alalak. “Jadi, banjirnya itu hanya sebentar,” ucapnya.

Mengenai bocornya beberapa atap di bangunan RSUD MAS, Izzak berkilah hanya terjadi di bangunan lama, bukan gedung yang digarap dua kontraktor besar badan usaha milik negara (BUMN) itu. “Itu ruangan yang lama yang masih rendah.  Nanti, kalau sudah ada anggaran, akan kami bongkar untuk dibangun gedung yang lebih tinggi,” ujar Izzak.(jejakrekam)

Penulis : Didi GS

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Iman Satria

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.