MANAJEMEN PT MD Entertainment menyurati pihak penggarap Film Pangeran Antasari yang bergenre sejarah Perang Banjar. Keberatan rumah produksi film asal Jakarta ini dikarenakan di salah satu media promosi film tersebut, termuat logo MD.
SALAH satu tim penggarap film tersebut, Bejo Sulaktono beberapa saat yang lalu menyebut dirinya juga berasal dari MD, sehingga, tidak ada permasalahan mengenai hal tersebut.Namun, belakangan ia memastikan tidak ada kaitan sama sekali dengan MD Entertainment. Dalam penggaran film senilai Rp 2,9 miliar itu, Bejo mengungkapkan murni dilaksanakan oleh PT Cahaya Kristal Media Utama Jakarta.
“Ini murni produksi PT Cahaya Kristal Media Utama, tidak ada kaitan sama sekali dengan MD. Pihak MD tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan film tersebut,” ujar Bejo Sulaktono kepada jejakrekam.com, Selasa (31/10/2017).
Ia memastikan, hasil karya dalam pembuatan film tersebut di luar pertanggungjawaban pihak MD. Karena, semuanya menjadi kewenangan PT Cahaya Kristal Media Utama. “MD tidak bertanggung jawab apapun dalam film ini,” tegasnya.
Sebelumnya, pihak MD Entertainment menyurati Yadi Maryadi selaku penggagas film dan juga Bejo Sulaktono. Dalam surat tertanggal 23 Oktober 2015 yang ditandatangani Corporate dan Legal Manager PT MD Entertainment Elok Rulita Prabawati meminta klarifikasi ketidakterlibatan rumah produksinya dalam penggarapan film semi kolosal bergenre epos sejarah Perang Banjar itu. Ada enam pernyataan yang disebut Elok Rulita Prabawati. Yang kesemuanya, menyebut MD tidak terlibat sama sekali dalam penggaran film.
“Sudah selesai, sebenarnya itu tidak masalah. MD sepertinya takut karena film itu didanaianggaran negara (APBD), dikira MD yang jadi PH (rumah produksi) nya,” ucap Eksekutif Produser Film Perang Banjar, H Aftahuddin.(jejakrekam)
Penulis : Wan Marley
Editor : Didi G Sanusi
Foto : FB Imam Bukhori