Perangi Narkoba, Muslim Banua Dukung Polda Kalsel

0

KALIMANTAN Selatan sudah memasuki fase darurat narkoba. Tangkapan besar narkotika jenis sabu hingga zenith carnophen dari para bandar, jadi perhatian sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Mereka mendesak agar jajaran Polda Kalsel benar-benar serius untuk memberangus peredaran barang terlarang itu.

AUDENSI dengan Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Muhammad Firman, Direktur Intelkam Kombes Pol Pristio Dwiantono dan Kabag Bin Ops Ditnarkoba Polda Kalsel, AKBP Daryanto, berlangsung hangat di ruang rapat Ditnarkoba Polda Kalsel, Kamis (19/10/2017).

Para ulama, aktivis, dan pemuda yang tergabung Muslim Banua terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Aliansi Muslim Banua (AMB), Aliansi Pemuda Anti Narkoba (Apan), Gerakan Bela Negara (GBN), KPMP, Parlemen Jalanan dan lainnya, mempertanyakan perkembangan kasus tangkapan kelas kakap narkoba yang ditangani Polda Kalsel. Bahkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, KH Husin Nafarin Lc juga turut dalam dialog yang mengaku resah dengan maraknya peredaran narkoba yang sudah merajalela.

“Peredaran narkoba di Kalsel sudah sangat mengkhawatirkan. Dampak yang dirasakan adalah para tunas bangsa seperti pelajar, mahasiswa dan pemuda menjadi korban dari sindikat narkoba,” ucap pembina AMB, Sukhrowardi.

Menurutnya, peredaran narkoba di Kalsel sepertinya sudah terorganisir dengan membentuk jaringan yang kuat dan diduga kuat dibekingi aparat. “Kasus penangkapan 7,3 juta pil zenith carnophen itu membuka mata kita bahwa ada oknum perwira pertama Polda Kalsel yang bermain,” ucap Sukhrowardi, dan diamini para pegiat anti narkoba lainnya.

Untuk itu, para pengiat anti narkoba Kalsel ini mendesak agar jajaran Polda Kalsel benar-benar mewujudkan komitmennya untuk perang dengan narkoba. Termasuk, menindak jika ada oknum penegak hukum yang nakal dan menjadi beking jaringan narkoba.

Dukungan ulama dan aktivis yang tergabung dalam Muslim Banua ini langsung dijawab Kombes Pol Muhammad Firman. Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel ini mengakui perang terhadap narkoba tak bisa hanya ditanggung aparat kepolisian, namun perlu dukungan semua pihak. “Kami serius dalam memberantas peredaran narkoba di Kalsel. Bahkan, apabila ada oknum aparat penegak hukum terlibat, kami sikat semua dan tak pandang bulu,” tegas mantan Kasat Reskrim Polresta Balikpapan ini.

Sebagai bentuk keseriusan, menurut Firman, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana telah membentuk tim dari berbagai kesatuan untuk perang terhadap narkoba. Dia mencontohkan pengungkapan kasus kakap 7,3 juta butir zenith carnophen oleh Unit Resmob Polda Kalsel merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. “Jadi, tidak hanya Ditresnarkoba Polda Kalsel saja yang dibebankan tugas itu. Untuk para bandar, tentu kami yang akan menangkapnya,” cetus Firman lagi.

Dia juga menjamin barang bukti narkoba dari hasil tangkapan kepolisian selalu terjaga aman. “Jangan khawatir, barang bukti itu tetap dijaga. Kami membackup Direktor Kriminal Umum Polda Kalsel. Untuk pemusnahan barang, masih menunggu keputusan pengadilan,” kata Firman.

Dia juga mengajak agar elemen Muslim Banua bisa memberi informasi dan data para bandar atau pengedar narkoba di Kalsel. “Sebab, bisnis narkoba ini memang sangat menggiurkan semua pihak. Namun, selama saya memegang mandate Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, saya jamin tak sedikit pun tergiur. Taruhannya bukan hanya jabatan, tapi keluarga besar saya juga akan malu,” tandas Firman.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor  : Didi GS

Foto   : Asyikin

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.