Kembangkan Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks

0

SEMINAR Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertema “Dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Berbasis Teks Kita Tingkatkan Kompetensi Literasi Siswa “, di Hotel Aria Barito, Sabtu (14/10/2017).

NARASUMBER Prof Dr Anang Santoso (pakar pendidikan bahasa Universitas Negeri Malang), Prof Dr Suminto A Sayuti (pakar pendidikan Sastra Universitas Negeri Yogyakarta) dan Dr Sainul Hermawan (pakar Sastra Universitas Lambung Mangkurat).

Dekan FKIP ULM Prof Dr H Wahyu MS mengapresiasi kegiatan prodi, sebab mobilitas prodi Bahasa dan Sastra tinggi melakukan seminar, workshop, dan diskusi.

Untuk itu, Ia menargetkan 15 guru besar, 100 doktor untuk FKIP ULM. “Dan dikuatkan jurnal ilmiah, Bahkan berupaya faklutas berjuang habis-habisan untuk meningkatkan pendidikan dan sumber daya dosen dan mahasiswa. “Jadi rangkaian bulan bahasa dan dies natalis ULM, sebab kemajuan FKIP ke depan,” katanya.

Untuk itu, Ia mendorong ketua Prodi Bahasa dan Sastra dalam meningkatkan nilai akreditasi. “Saya kira tantangan ke depan prodi Bahasa dan Sastra semakin besar, dan perlu inovasi.  Kegiatan seminar ini dalam rangka pengisian borang untuk peningkatan akreditasi.  Bahkan ULM akan dikenal dari Papua sampai Aceh,” paparnya.

Prof Wahyu menuturkan dalam menumbuhkan kompetensi literasi dan menjadi tantangan kedepan dengan mengutamakan kecakapan berpikir, kecakapan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan IT, kemampuan komunikasi, kemampuan kolaborasi. “Semua dapat berkembang dengan adanya kemampuan literasi,” bebernya.

Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Dr Hj Zakiyah mengatakan seminar 2017 untuk memenuhi tuntung perkembangan informasi. Pembejalaran bahasa Indonesia mengacu pada teks seperti teks diskusi, teks cerita, dan lainnya.

“Para guru masih belum banyak yang menguasai, karena dianggpa baru. Jadi prodi ini mengatasi permasalahan yang dihadapi guru. Menumbuhkan literasi yang baik adalah komitmen mulai perguruan tinggi dan sekolah. “Belajar kemampuan membaca literasi diwajibkan. Sebab tidak cukup membaca di internet, namun juga buku harus dibaca,” katanya.

Lulusan prodi ini juga mampu mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia. “Seminar bahasa digelar karena sebagai produk budaya bangsa menjadi jati diri bangsa yang bermartabat. Ya mampu bersaing dalam SDM dengan menguasai bahasa Asing dan Indonesia, dan tanamkan bahasa daerah. Gerakan literasi bangsa dalam upaya memantik kalangan akademisi, untuk lebih melek literasi,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Educations

Editor    : Afdi Achmad

Foto     :  jejakrekam

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.