Di Luar OTT KPK, Kasus Korupsi Jauh Lebih Dahsyat

0

TINDAKAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai massif melakukan supervisi dan menjalin kerjasama pencegahan hingga ikut pelatihan anti korupsi, dinilai mantan anggota DPRD Kalsel Anang Rosadi Adenansi telah membuktikan komisi anti rasuah itu telah ‘stress’ berat.

“PATUT diingat, wilayah KPK itu adalah pemberantasan dan memberangus korupsi. Dari namanya saja sudah tertera komisi pemberantasan, bukan komisi pencegahan korupsi,” ucap Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (14/10/2017).

Pegiat anti korupsi ini menyesalkan jika KPK malah ikut dalam kegiatan pencegahan dengan alasan preventif, yang makin membuktikan jika komisi itu tengah dilanda kegalauan akibat disorot berbagai pihak.

“Yang kita takutkan adalah jika KPK terus hanyut dari gerakan pencegahan korupsi, lama kelamaan malah nikah ‘siri’ dengan oknum pihak swasta dan pemerintah yang diawasinya.  Anak dari langkah itu bernama negosiasi,” tuturnya.

Mantan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini menegaskan jika wilayah pemberantasan nanti dihentikan atau pola lainnya yang menjadi kewenangan KPK. “Akhirnya, tugas pengawasan melekat dan internal masing-masing, karena menjadi kewajiban lembaga agar mendorong orang-orangnya tak korupsi,” ucap Rosadi.

Dia juga menyesalkan begitu lambannya KPK dalam memperjuangkan RUU pembatasan transaksi tunasi yang sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas). “KPK jangan memble untuk memperjuangkannya. Ya, disamping strategi lainnya diterapkan KPK dalam pemberantasan korupsi. Nah, kalau seperti ini, tentu kerja KPK akan sia-sia,” kata Rosadi lagi.

Menurutnya, para koruptor di negeri ini sudah berhitung antara batasan dan uang yang mereka rampas dari rakyat. “Makanya, KPK itu jangan bangga dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang makin massif belakangan ini. Padahal, di luar OTT, kasusnya jauh lebih dahsyat dengan menggerogoti uang rakyat dari APBN atau APBN melalui proyek-proyek yang tidak berguna. Kita tak ingin KPK nantinya seperti ‘bajak laut’ yang bermata tertutup satu,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Didi GS

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Nusakini.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.