LARIS manis bak kacang goreng. Peredaran pil zenith yang seakan tak terbendung, dan kini dikonsumsi warga Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin benar-benar telah mengurut dada. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD Banjarmasin, Aman Fahriansyah, dengan ditemukan jutaan pil carnophen yang telah berulang lagi oleh aparat kepolisian membuktikan ibukota Kalsel ini sudah kiamat narkoba.
“KAMI akan segera memanggil pihak terkait untuk bersama bersikap terhadap kondisi yang sudah sangat darurat. Peredaran obat-obatan daftar G, dan kini marak lagi pil PCC di Banjarmasin sudah merajelala,” ucap Aman Fahriansyah kepada jejakrekam.com, Minggu (8/10/2017).
Dia mengaku sudah menyampaikan hal itu berulang kali ke Pemkot Banjarmasin agar segera mengambil inisiatif untuk membuat rancangan peraturan daerah (raperda) terkait peredaran dan pemakaian obat jenis zenith carnophen dan lainnya. “Masalah ini tak boleh dianggap enteng dan tak bisa ditolerir lagi. Sebab, sudah banyak anak-anak kita telah menjadi korban,” tutur Aman.
Sekretaris DPC PPP Kota Banjarmasin ini mengungkapkan saat ini peredaran zenith sudah merambah ke pelosok kota, khususnya di kampung-kampung. “Jual zenith layaknya jual kacang goreng, dijual bebas tanpa ada tindakan dari aparat penegak hukum. Bukan hanya kalangan anak remaja, tua dan muda, bahkan perempuan juga telah banyak mengkonsumsinya. Ini benar-benar memprihatinkan sekaligus harus cepat kita antisipasi, jangan sampai bertambah parah,” ucap Aman.
Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin ini mengaku sudah berbicara di badan musyawarah agar pembuatan raperda penanggulangan zenith carnophen dan obat-obatan daftar G yang disalahgunakan itu, bisa diisi minimal 5 anggota DPRD. “Atas usulan komisi bisa dilanjutkan ke pimpinan dewan untuk ditindaklanjuti. Ya, raperda peredaran obat terlarang atau apapun namanya, harus segera diwacanakan dan direalisasikan,” tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Didi GS
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Dokumentasi