Survei Kandidat, Nama Fairid-Mofit Dikabarkan Menguat

0

NAMA Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio masuk dalam radar survei Pilkada 2018 versis Partai Golkar. Meski sang bakal calon Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin tak menyebut secara gamblang nama Mofit Saptono, ternyata orang nomor dua di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu justru makin menguat di daftar kandidat.

“UNTUK menjaring beberapa nama yang nanti dijadikan bacalon wakil walikota, kami sudah melakukan survei. Saya tidak mematok harus dari kalangan mana yang mendampingi saya. Tetapi nama yang tertinggi dari hasil survei, itu yang akan saya pilih,”kata Fairid Naparin di Palangka Raya, Senin (25/9/2017).

Terpenting, menurut dia, bakal calon yang akan mendampingi dirinya, tak hanya memiliki kredibilitas, akuntabilitas dan kapasitas yang mumpuni saja, tapi bisa mendongkrak suara, sehingga tidak memberikan beban bagi dirinya.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalteng ini juga telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and propert test) di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), beberapa waktu lalu. Sedangkan, untuk partai lainnya, masih menunggu jadwal pelaksanaan. Begitu juga komunikasi secara intens dengan beberapa partai pendukung lain, kecuali PDI Perjuangan, selalu dilakukannya.

Dia mengakui masih ada kader yang mempertanyakan mandat yang diberikan DPP Partai Golkar kepada dirinya untuk maju sebagai bacalon walikota. Menurut Fairid, hal tersebut terbilang biasa terjadi dalam dunia politik. Ibarat pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu, dirinya tak akan menggubrisnya.”Kalau masih ada yang meragukan dengan dukungan yang saya terima, silahkan saja tanyakan langsung ke Pak Muchtarudin, apakah bisa berubah atau tidak. Wajarlah jika ada yang merasa tidak puas,”ujarnya.

Apalagi saat pelaksanaan Rakerda Golkar Kalteng beberapa waktu lalu, DPP Golkar sudah mengumumkan 9 nama bacalon kepala daerah yang diusung. Salah satu figur adalah Fairid Naparin, yang telah ditetapkan sebagai bacalon walikota. Ia juga pernah mendengar omongan yang tidak sedap. Terutama, yang menganggap dirinya anak masih bau kencur, tetapi sudah berani memutuskan untuk maju dalam Pilkada 2018 serentak.

Tetapi, menurut Fairid,  malah membuatnya lebih termotivasi dan ingin membuktikan apa yang dipergunjingkan tersebut tidaklah beralasan. Terbukti saat melakukan pendekatan kepada masyarakat, dirinya diterima di tengah-tengah warga.”Makanya dengan saya maju, ingin mengubah kultur yang seperti itu. Saya cuek saja dengan opini itu. Biasanya pasti ada yang pro dan kontra dengan majunya saya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Tiva

Editor   : Fahriza

Foto       : Tiva

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.