Dites PKB dan PDIP, Nama Sipet Masih Moncer

0

BERASAL dari kalangan birokrat murni dan baru kali pertama terjun ke kancah politik, ternyata nama Sipet Hermanto masih moncer. Buktinya, mantan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah ini sudah  diperhitungkan dan mampu menyedot perhatian partai politik (parpol).

HAL ini tergambar, ketika Sipet telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 12 September 2017 dan di PDI-P pada 18 September 2017, di Jakarta, agar bisa diusung untuk menjadi bakal calon (bacalon) Walikota Palangka Raya dalam suksesi 2018 mendatang.”Saat test itu, saya katakan, kalau terpilih dan mendapat rekomendasi partai, saya akan masuk partai itu dan ikut membesarkannya. Saya optimis bakal diusung oleh salah satu partai,” kata Sipet Hermanto, di Palangka Raya, Sabtu (23/9/2017).

Keoptimisan Sipet bakal ditetapkan sebagai bacalon dari salah satu parpol. Walau, sat ini masih ada sejumlah parpol yang belum melakukan uji kelayakan,  disebabkan saat dirinya menyampaikan presentasi maupun tanya jawab terkait visi dan misi, rata-rata para panelis mengaku puas dengan jawaban maupun argumen yang diberikannya. “Setelah selesai menyampaikan visi dan misi, menurut hemat saya mereka cukup puas dengan presentasi saya. Sehingga tidak terlalu banyak sesi dialog, karena mungkin sudah cukup lengkap apa yang saya sampaikan,”ujar Sipet.

Dengan menawarkan visi dan misi untuk mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai pintu gerbang Kalteng menjadi kota cantik. Karena dari penilaian Sipet, saat ini Palangka Raya belumlah menjadi kota cantik dalam artian sesungguhnya, kendati sudah mengarah ke sana.

Kemungkinan besar, hasil dari uji kelayakan tersebut, akan diketahui hasilnya Oktober mendatang, siapa yang nantinya akan diusung oleh parpol itu. Tetapi, andaipun dirinya tidak diusung, sebagai bacalon orang.nomor satu di Kota Palangka Raya atau ditawarkan hanya sebagai wakil saja, Sipet menegaskan lebih baik memilih tidak akan menerima dan tidak bakal maju melalui jalur independen.

“Karena keinginan saya untuk menjadi Walikota Palangka Raya agar dapat mengabdikan diri lebih banyak lagi ke masyarakat, sehingga pembangunan lebih berdaulat dalam ekonomi, budaya, olahraga maupun lainnya. Saya maju bukan untuk mencari kekayaan,”pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis  :  Tiva
Editor    :  Fahriza
Foto      :  Tiva

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.