150 Mahasiswa Baru STIA Bina Banua Ikuti Pengenalan Kehidupan Kampus

0

SEKOLAH Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua Banjarmasin melaksanakan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2017/2018.
Ketua PKKMB Widarto menyebutkan 150 mahasiswa baru yang mengikuti program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK). “Kegiatan ini sama di seluruh Indonesia, dan Peraturan Menristekdikti RI pelaksanaan selama 4 hari, sejak pukul 7.00- 17.00 wita,” tuturnya usai pelaksanaan pembukaan PKKBM, Minggu (10/09/2017).
Ia mengatakan, Iika di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pengenalan kampus ada yang sampai enam bulan hingga satu tahun. Namun di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pelaksanaan tergantung dari pihak kampun. “Yang pasti, PKKMB tidak ada lagi identik kekerasan, namun lebih demokratis, dengan metode ceramah, dan tidak di lapangan. Cukup di dalam kelas,” bebernya.
Ketua STIA Bina Banua Dr H Murakhman Sayuti Enggok MP menyebutkan, pendaftar mahasiswa baru di kampus STIA Bina Banua mencapai 200 lebih. Bahkan jika dibanding tahun 2016, justru mengalami kenaikan jumlah mahasiswa baru sekitar 15 persen.
“Artinya kepercayaan masyarakat terhadap lulusan sarjana S-1 dan S-2 di STIA Bina Banua cukup tinggi,” kata mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin ini.
Kendati begitu, mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan PKKMB hanya sekitar 125-150 orang. Mereka terdiri mahasiswa reguler Banjarbaru, reguler pagi, dan mahasiswa kelas Jumat-Sabtu.
Sayuti Enggok mengaku, menyandang predikat sebagai mahasiswa sebuah kebanggaan. “Banyak orang tidak bisa menyandang gelar mahasiwa karena ketidakmampuan,” kata sekaligus membuka PKKMB STIA Bina Banua.
Menurutnya, angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia 23,44 persen, artinya masih banyak yang tidak tertampung sebagai mahasiswa.
“Angka partisipasi kasar PT masih minim jika dibanding dengan negara lain seperti Jepang, Malaysia dan lainnya,” kata pria berkacamata ini.
Menjadi mahasiswa dapat menggali Ilmu Pengetahuan Secara serius dengan target 8 semester bisa tercapai. “Saya kira 4 tahun ke depan, mahasiswa baru dapat mengenakan toga,” tandasnya optimis.
Pembelajaran jenjang PT, sambung Sayuti, tergantung kepada mahasiswa 85 persen, sedang dosen hanya 15 persen. “Jadi banyak tugas dari dosen. Saat ini perlu perubahan mindset mahasiswa baru, sebab berbeda dengan pendidikan di sekolah menengah,” katanya.
STIA Bina Banua mengaplikasi PKKMB secara intelektual, dan tidak pantas menggunakan kekerasan. “PKKMB akan membantu mahasiswa untuk menambah pengetahuan untuk mencapai pembelajaran di kampus,” tuturnya.

Materi seperti tataran dasar bela negara, wawasan kebangsaan, sistem pendidikan tinggi, kepemimpinan, bahaya narkoba.
Untuk itu, dia berharap, kehidupan di kampus juga akan memahami falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
“Bangsa dan negara tetap terjaga keutuhannya sampai sepanjang zaman,” tutup Sayuti Enggok. (jejakrekam)

Penulis : Tim Jejak
Editor : Afdi Achmad
Foto : Dokumentasi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.