JIKA hasil koreksi dan evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) rampung sebelum 12 September bulan mendatang, maka Provinsi Kalsel tercatat sebagai daerah tercepat ke empat yang menyelesaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
Karena itu, setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, Selasa (29/8) kemarin, maka legislatif dan eksekutif langsung menyampaikan berkas tersebut ke pusat. “Jika selesai paling lambat tanggal 11 September, maka Kalsel tercepat ke-4 se-Indonesia,” ujar Ketua DPRD Kalsel, H Burhanuddin pada wartawan, Rabu (30/8).Sebab itu, selain dapat menunjang pelaksanaan program kegiatan pemerintahan yang waktunya tersisa beberapa bulan lagi, juga mempermudah kinerja legislatif dalam membahas berbagai agenda, termasuk evaluasi kegiatan sebelumnya, maupun penyususunan RAPBA tahun 2018.
Bahkan bukan itu saja, jika dapat merampungkan APBD-P secara cepat, maka akan mendapat bonus tambahan dana oleh pemerintah pusat.
Karena itu menurutnya, legislatif dan eksekutif bekerja keras untuk memenuhi target diatas.
Seperti diketahui, raperda perubahan APBD-P ini telah disetujui DPRD dalam rapat paripurna dewan yang dihadiri Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan Selasa (29/8) kemarin.
Sedang nominal angka perubahan tahun 2017 tersebut berkisar Rp 365 miliar rupiah lebih, dengan rincian, pendapatan sebesar Rp 6,014 triliun, belanja Rp 6,3 triliun lebih sehingga terjadi selisih kurang atau Defitsit sebesar Rp 365 miliar yang akan ditutup dari selisih sisa penggunaan anggaran yaitu dari pendapatan sebesar Rp 378 miliar belanja Rp 13 milyar. (jejakrekam)
Penulis :Igam
Editor :Fahriza
Foto :Net