Kembali Bertarung, Bertekad Benahi UPR  

0

KENDATI gagal dalam pemilihan Rektor Universitas Palangkaraya (UPR) periode 2013-2017, namun Dr Andrie Elia  SE Msi tidak kehilangan semangat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Bumi Tambun Bungai, Kalteng ini. Terbukti pada pemilihan Rektor UPR periode 2017-2021, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD)  Kalimantan Tengah ini kembali bertarung bersama empat kandidat lainnya.

Hal itu dilakukan Dosen Fakultas Ekonomi UPR ini, karena terpanggil melihat UPR tertinggal dari perguruan tinggi besar baik negeri maupun swasta di Kalimantan, berdasarkan rilis Kemenristekdikti.

“Dulu kita pernah sejajar dengan UnMul, ULM maupun UnTan, sekarang malah Universitas Borneo di atas UPR. Ini karena adanya gonjang-ganjing yang terjadi dalam beberapa tahun ini dan miskomunikasi dengan stakeholder serta Pemprov Kalteng,” kata Andrie Elia, di Palangkaraya, Senin (28/8/2017).

Seharusnya, lanjut dia, dengan usia yang sudah mencapai 54 tahun dan merupakan bagian sejarah berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah, UPR dapat semakin maju, bukan sebaliknya seperti yang saat ini terjadi.

“Oleh karena itu di masa tua, saya ingin mengabdi. Dengan pengalaman dan integritas yang saya miliki, ditambah networking yang kuat. UPR tidak bisa mengembangkan diri kalau tidak bisa bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat Kalteng dalam arti luas,”ujarnya.

Menurutnya, dibutuhkan kerjasama dan bahu membahu antara pemerintah dan masyarakat dalam arti luas untuk membenahi UPR, yang saat ini ada sekitar 18 ribu mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini.

Pada pemilihan rektor kali ini, Andrie mengusung visi peningkatan daya saing UPR melalui manajemen sinergis berbasis information and communication technology (ICT) yang efisien, akuntabel dan transparan. Ditambah 9 misi untuk mewujudkan visi tersebut.

“Selama ini hanya tergantung kepada UKT untuk membiayai universitas, padahal ada sumber lain. Ini karena tidak ada networking-nya. Saya yakin bisa melakukan dengan kapasitas yang ada pada saya sekarang,” ucapnya.(jejakrekam)

 

Penuli : Tiva Rianthy
Editor : Agus Salim
Foto :  Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.