Benteng Belanda di Tahura Segera Direkonstruksi

0

BANGUNAN bersejarah yang disebut masyarakat Benteng Belanda di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam direncanakan direkonstruksi kembali. Bahkan, rekonstruksi itu akan mengembalikan ke bentuk asli bangunan yang tinggal pondasi tersebut.

MENGAPA direncanakan dikembalikan ke bentuk asli? Itu agar bisa masuk dalam cagar budaya nasional. Selain itu juga, tujuannya adalah untuk melestarikan peninggalan bernilai sejarah sebagai bukti perjuangan masyarakat Kalsel melawan Belanda.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan, untuk merekontruksi bangunan tersebut pihaknya melibatkan ahli sejarah. Begitupu dengan Balai Arkeologi turut disertakan dalam penyusunan bentuk bangunan. ”Kami coba menggali informasi sebanyak-banyak. Saya sudah arahkan staf untuk mengejar informasi sampai dapat. Kalau sudah ketahuan bentuk aslinya akan kita laksanakan rekonstruksi dan tentunya dengan material sekelas bangunan asli,” ujarnya belum lama ini.
Ia menjelaskan, bangunan yang tersisa di bukit tersebut adalah Sanatorium. Yakni sebagai tempat penyembuhan berbagai macam penyakit masyarakat belanda dulu. Selain itu juga, di sana ada beberapa asrama. ”Bangunan ini meskipun sisa pondasi tapi masih kokoh. Contoh tempt air di bawah lantai sampai sekarang tidak bocor,” ujarnya.
Untuk sementara agar tidak semakin rusak, pengelola Tahura membloking kawasan benteng tersebut. Sebab menurut Hanif dikhawatirkan batu-batuan tersisa hilang. Sejatinya di Tahura tidka hanya benteng peninggalan Belanda. Namun ada juga situs sejarah lainnya, yaitu kolam pemandian yang airnya langsung dari sumber di dalam tanah.
”Ternyata di Tahura ada situs yang sangat penting, dan selama ini ga karu karuan, makanya mulai bulan kemarin kami blok sebagai tempat terlarang. Bersama dengan ahli sejarah Prof Arif kami sudha kesana melihat itu. Dan kami sepakat melakukan rekonstruksi. Masuk APBD 2018. Itu situs yang harus dilestarikan, tak ada situs seperti itu di Tahura lain. Ini harus jaid nilai jual, ada beberapa yang harus ditertibkan,” tegas Hanif.(jejekrekam)
Penulis Wan Marley
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.