Liga Perkutut Indonesia Perebutkan Piala KLH

0

RATUSAN burung perkutut dari seluruh Indonesia ikuti  Liga Perkutut Indonesia memperebutkan piala Kementerian Lingkungan Hidup Cup tahun 2017 yang dilaksanakan Pengurus Wilayah  Persatuan Pelestarian Perkutut seluruh Indonesia (P3SI) Provinsi Kalimantan Selatan.

Ajang Liga Perkutut Indonesia ini selain diikuti oleh para juara-juara perkutut skala nasional, juga diikuti oleh burung perkutut handal asal Provinsi Kalimantan Selatan yang sudah banyak meraih kemenangan di tingkat nasional.

Ketua Pengwil Persatuan Pelestarian Perkutut seluruh Indonesia (P3SI) Kalsel , H Rusli,mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus melestarikan burung Perkutut asli Indonesia.

“Kami optimis kegiatan ini akan berlangsung meriah, apalagi minat masyarakat Kalsel sangat tinggi terhadap perkutut,” ujar H Rusli di Kota Citra Jalan A Yani Km 17,  Kabupaten Banjar, Minggu (20/08/2017).

Dukungan pengurus terhadap peternak perkutut juga sangat baik, dan kalsel termasuk yang terbaik dalam bibit perkutut.” Saya sendiri memiliki burung Perkutut yang bernama Pangeran Banjar sudah beberapa kali menjuarai lomba seperti di Gubernur Cup Kalsel, juara pariwisata Bali, piala raja Jogja,” jelasnya.

Kini tinggal di ternakana saja lagi, untuk harga burung perkutut memang ada yang mahal harganya, terutama setelah menang lomba.yang jelas hoby memelihara perkutut ini akan membuat hati senang.

Ketua Panitia Liga Perkutut Indonesia KLH Cup 2017, Winardi Sethiono mengatakan yang ikut dalam KLH Cup 2017ini ada sebanyak  200 burung perkutut dari seluruh Indonesia. Terutama para perkutut juara dan bahkan pemilik  perkutut termahal harganya mencapai Rp 1miliar pun ada dengan nama burung Irama Agung yang dimiliki H Tohir dari Madura.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini mempromosikan perkutut sebagai burung budaya Indonesia yang mana kesuksesaannya sekarang ini diraih Thailand dan untuk itu Indonesia harus bisa lebih baik dari mereka.

Selain itu, untuk mempererat tali silaturahmi antar penghoby burung perkutut, yang dilombakan bukan burung perkutut ditangkap dari alam, tapi diternakan makanya dinamakan P3SI.

“Terpilihnya Kalsel sebagai tuan rumah Liga Perkutut Indonesia ini mengalahkan Bali dan Palembang alasanya karena kalsel paling aktif menggelar lomba burung perkutut,” ujar Winardi yang politisi Partai NasDem ini.

Kategori yang di lombakan dewasa senior, junior yang meliputi 48 fight senior dan 84 fight yunior. Kalau penilaian ada 5 kriteria suara depan, tengah, ujung, irama dan kualitas.

Perhatian pemda sangat diharapkan mendukung terhadap kegiatan disamping bisa dijadikan sumber usaha dengan adanya lomba ini mendatangkan tamu dari luar.

Hadiah berupa tropi KLH dan cuma doorprize ada hadih utama sepeda motor, kulkas, TV danlainnya.

Pengurus P3SI, Gunawan mengatakan, dipilihnya Kalsel sebagai tuan rumah karena dinilai paling aktif selama ini melaksanakan lomba perkutut. Begitu juga dengan lokasinya sangat cocok sekali.

Salah satu peserta, H Tohir warga Madura memiliki burung bernama Irama Agung sudah tiga kali berturut-turut menang pada piala Raja Jogja dan ini pertama kali ia ikut lomba di Kalsel.Sekarang cucu Irama Agung ada 2 ekor diikutkan lomba. (Jejakrekam)

Penulis :  Afdi NR

Editor   :  Afdi NR

Foto     :  Jejakrekam

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.