UNTUK menutupi kekurangan anggaran sekitar Rp 500 miliar pada tahun depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel akan mendorong semua sektor potensial baik pertambangan, pertanian, maupun perkebunan guna mendongkrak pendapatan daerah.
Namun demikian, jika melihat trend kebijakan pemerintah pusat yang konsen pada sektor pariwisata, maka Kalsel juga akan menggenjot sektor yang sama.
“Jika kita lihat trend kebijakan pusat ini konsen pada sektor pariwisata, maka kita juga ikut,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Drs Haris Makie, pada wartawan di Banjarmasin, belum lama tadi.
Hanya saja. Untuk sektor pariwisata di Kalsel, lanjut dia, perlu penguatan, utamanya sisi infrastruktur dan konsep pemasaran potensi yang ada. Menurutnya, pengembangan kawasan pariwisata tak bisa digarap secara parsial, namun harus terintegrasi bersama-sama segenap sektor.
“Saya atas izin gubernur sudah meminta pada kawan-kawan di SOPD untuk mengembangkan sektor wisata yang sudah memiliki ikon, baik wisata religi, petualangan dan wisata sungai,” kata dia.
Beberapa wisata yang memiliki ikon tersebut baik yang di Kalampaian, Loksado maupun wisata Sungai baik Lok Baintan, dan Siring Tendean Kota Banjarmasin lebih dimaksimalkan.
Kemudian, pemprov berharap mada segenap masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa yang sudah biasa menggunakan media sosial (medsos) untuk turut mempromokan keberadaan kawasan wisata di Kalsel ini. Sebab, jika diasumsikan, bahwa penduduk Kalsel yang berjumlah 4,3 juta orang, dan jika 3 juta orang mau melakukan promo maka, jika dikalikan lima berpotensi mendatangkan 15 juta orang ke Kalsel. “ Ini tentunya akan memperbesar perputaran uang di daerah, dan semua ini tentunya harus saling komitmen, terutama jajaran dinas yang memiliki keterkaitan, baik dinas perdagangan, PU, maupun lainnya saling mendorong,” beber Haris. (jejakrekam)
Penulis : Igam
Editor : Fahriza
Foto : Hairi Yanti’s blog